Penyebab dermatitis atopik belum diketahui pasti. Biasanya terdapat faktor alergi turunan dalam keluarga atau pasien.
Kelainan kulit juga dapat terjadi karena alergi, misalnya alergi terhadap makanan (susu sapi, telur ayam, ikan laut, kacang-kacangan, dll.) atau terhadap debu, serbuk sari, dan bulu binatang.
Pada dasarnya kulit penderita dermatitis atopik cenderung kering, mudah gatal dan lebih peka terhadap bahan iritan, pakaian kasar, berenda, wol atau sintetis, dan panas atau dingin yang ekstrem.
Penting untuk mengidentifikasi kemudian menyingkirkan faktor yang memperberat dan memicu siklus “gatal-garuk”.
Baca Juga : Derita Penyakit Langka nan Misterius, Kulit Bayi di Pamekasan Melepuh, Menghitam, dan Membusuk
“Oleh karena itu, prinsip pengobatan dermatitis atopik adalah menghindari bahan iritan dan faktor pencetus, mengatasi rasa gatal dan kekeringan kulit, serta mengatasi reaksi peradangan dan infeksi sekunder, jelas dr. Karina Komala, BmedSc., asisten peneliti Divisi Endoktrin Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Beberapa tips sebagai penatalaksanaan maupun pencegahan umum berulangnya dermatitis atopik pada bayi dan anak adalah sebagai berikut:
Baca Juga : Sukses Turunkan Berat Badan 141 Kg, Lexi Reed Hadapi Mimpi Buruk dari Kulitnya yang Menggantung Seberat 3 Kg
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR