Hasilnya? Salep modifikasi lendir lele memberikan efek penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan salep Chlorampenicol.
Terbukti bahwa lendir lele mampu melumpuhkan bakteri yang menginfeksi luka tersebut.
Tak hanya cepat sembuh, "Uji coba laboratorium menunjukkan bahwa bekas luka tidak pitak. Tapi tumbuh bulu seperti semula. Artinya lendir lele ini bukan sekadar mampu menyembuhkan luka, tetapi mampu merangsang tumbuhnya jaringan kulit yang baru," tandas Dion.
Dipilihnya bentuk salep daripada bentuk cair karena lebih gampang menempel pada lapisan kulit.
Hasilnya, kandungan obat tersebut tidak hanya menjangkau permukaan kulit tetapi jaringan kulit yang lebih dalam.
Baca Juga : Kangkung dan Lele Bersatu Maka Rezeki Bakal Mengalir Kencang
“Memang uji coba kami baru terbatas pada mamalia kecil, (namun) kami yakin kondisinya tidak akan berubah jika diterapkan pada mamalia besar termasuk manusia,” ujar Utami sambil menjelaskan penemuan mereka diberi nama Super Clariac Bio Mimicry Healing Agent (SCRIACBIOLINGENT).
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, pihak UGM sedang mengupayakan sertifikat hak paten agar hasil penelitian ini tidak serta merta dicontek dan diproduksi secara massal tanpa sepengetahuan para penelitinya.
Kini penderita diabetes pun memiliki harapan tak mesti diamputasi ketika organ tubuh seperti kaki luka karena suatu sebab.
Langkah awal Biomimikri
Penelitian yang dilakukan Utami dkk. ini merupakan realisasi dari konsep biomimikri yang ramai diperbincangkan sejak awal tahun 1980-an ketika ilmuwan Janine Benyus meluncurkan buku Biomimicry,Innovation Inspired by Nature.
Baca Juga : Mudah Dilakukan, Begini Cara Membuat Ramuan Daun Jambu Biji untuk Sembuhkan Diabetes
Dalam bukunya, Benyus menerangkan bahwa biomimikri adalah suatu proses mempelajari alam di sekitar dan menjadikannya inspirasi serta meniru model dan proses dari alam untuk kehidupan manusia yang lebih baik.
Biomimikri melihat alam sebagai “model, ukuran, dan mentor”.
Melihat keunikan model, sistem, proses, dan unsur yang berasal dari alam di sekeliling kita, maka bisa diambil pelajaran dan diaplikasikannya sebagai kreativitas dan inovasi baru.
Biomimikri dapat diimplementasikan dalam berbagai hal, termasuk dalam bidang kesehatan.
Utami mengungkapkan bahwa salep mukus ikan lele mampu menyembuhkan luka diabetes kronis yang terinfeksi MRSA dalam jangka waktu 15 hari secara signifikan.
Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan terlihatnya laju epitel yang lebih cepat.
"Ini berbeda dengan penggunaan salep Chloramphenicol yang banyak dijual di toko obat. Salep Chloramphenicol justru tidak memberikan hasil penyembuhan yang baik," ujar Utami kepada Intisari.
Baca Juga : Jangan Buru-buru ke Pengobatan Mahal, Ternyata Daun Jambu Biji pun Bisa Membantu Penderita Diabetes
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR