Mulai dari kain khas suku mereka lengkap dengan pernik-pernik aksesorinya hingga sayur-mayur.
Saat-saat seperti itulah waktu yang tepat untuk bertemu dengan beberapa suku sekaligus tanpa harus bersusah payah melakukan hiking berkilo-kilometer untuk bertemu dengan satu suku di satu tempat.
Orang liar
Di Vietnam tercatat ada sekitar 54 suku terasing yang hidup secara berkelompok dan umumnya selalu di pegunungan.
Tiap kelompok hidup di ketinggian tertentu. Jadi sekalipun hidup berpindah-pindah, mereka selalu membuat rumah baru di ketinggian yang sama.
Banyak dari mereka yang masih hidup secara nomaden (mengembara) dan menerapkan sistem slash-and-burn (membuka hutan dengan cara tebas-bakar).
Seperti halnya di tanah air, cara ini sangat dibenci pemerintah Vietnam. Alasannya masuk akal, jika- tiap keluarga atau suku menjalankan penghancuran dengan cara begini, tentunya luas hutan lambat laun akan semakin berkurang.
Namun saat ini pemerintah Vietnam mencoba mengajarkan kepada mereka untuk bertani secara menetap.
Prancis, yang pernah menjajah Vietnam.selama hampir seabad (1859 - 1954), menyebut mereka montagnard (padanan Inggrisnya highlander atau mountain man), yang berarti orang pegunungan Istilah ini masih digunakan oleh mereka sendiri hingga kini.
Namun penduduk Vietnam sering kali menjuluki suku-suku terasing ini moi, orang-orang liar. Saat ini pemerintah Vietnam secara halus mengistilahkan mereka sebagai national minorities.
Ini berkaitan dengan usaha pemerintah untuk menyatukan suku terasing ini dengan kebudayaan, bahasa, sosial, dan ideologi penduduk mayoritas (90%) Vietnam (Vietnamese).
(Baca juga: Inilah Suku Terasing di Amazon yang Bahkan Belum Tahu Bahwa Sudah Ada Peradaban Modern)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR