Baca Juga : Hal Sepele Ini Ternyata Gejala Awal Diabetes, Kenali Sebelum Parah
Menurut Aman, pola makan pasien DM tipe 1 sebaiknya sama dengan saat pasien belum didiagnosis DM. Menu yang dimakan pasien sebaiknya juga tidak berbeda dari menu yang dimakan oleh keluarga atau teman sebayanya.
Pengaturan makan yang optimal biasanya terdiri atas tiga kali makan utama dan tiga kali makan makanan kecil. Olahraga juga biasanya boleh dilakukan asalkan tidak sampai memicu komplikasi dan tetap memperhatikan kondisi kadar glukosa darah.
Dengan kontrol metabolik yang baik, seorang penderita DM tipe 1 tetap bisa hidup sehat seperti orang kebanyakan.
Mohamad Firas telah membuktikan ini. Sejak kelas 2 SMP ia sudah divonis DM tipe 1, kini ia sedang menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Dengan pola hidup terkontrol, ia tetap bisa tumbuh sehat seperti anak dan remaja kebanyakan.
Baca Juga : Hanya dengan Kentang Mampu Hancurkan Sel Kanker dan Diabetes, Begini Cara Bikinnya!
Aman menuturkan, ada pasien lain yang kini sudah jadi doktor di Institut Pertanian Bogor. Ini tentu kabar baik sekaligus bukti mereka tetap bisa hidup sehat seperti orang kebanyakan. Asalkan disiplin menjalani kontrol.
Silakan daftar IKADAR
Pasien DM tipe 1 sudah memiliki perkumpulan yakni Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Remaja (IKADAR). Kegiatannya antara lain diabetes camp, edukasi keluarga, serta penerbitan buletin yang menjadi wadah informasi dan komunikasi antaranggota sekaligus para ahli endokrin se-lndonesia.
Info lebih lanjut silakan hubungi Subbagian Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Telepon 021-3100669.
Baca Juga : Kekurangan Membawa Berkah, Orang-orang Cebol di Ekuador ini Kebal Kanker dan Diabetes
Sharing Pompa Insulin
Sehari, pasien DM tipe 1 paling tidak harus mendapat empat kali suntikan hormon insulin. Tentu ini merepotkan. Belum lagi diet makan lewat penghitungan kalori, benar-benar bikin ribet. Kalau caranya begini, sulit bagi seorang diabetesi untuk hidup normal.
Beruntung kini telah ditemukan pompa insulin. Alat ini berfungsi menyalurkan hormon insulin ke dalam tubuh dengan cara kerja pompa otomatis. Pengembangannya sebenarnya sudah sejak tahun 1976.
Namun ketika itu ukurannya superbesar, sebesar tas ransel. Kini pompanya cuma sebesar ponsel. Dengan teknologi komputer, alat ini mampu menyuntikkan hormon insulin ke dalam tubuh secara otomatis sesuai dengan kebutuhan, mirip kerja kelenjar pankreas.
Contohnya insulin yang disuntikkan saat makan siang bisa diatur berbeda dari jumlah yang disuntikkan saat makan cemilan.
Sayangnya harga alat ini masih cukup mahal. Menyiasati ini, IKADAR punya program peminjaman pompa insulin secara cuma-cuma kepada para anggotanya. Mereka cukup menanggung biaya operasional seperti penggantian selang dan kanul (jarum).
Baca Juga : Mudah Dilakukan, Begini Cara Membuat Ramuan Daun Jambu Biji untuk Sembuhkan Diabetes
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR