“Mengapa dia tidak membeli yang baru saja? Saya tidak pernah membayangkan bahwa kaus polo itu mengandung kenangan spesial untuknya.”
“Dia biasanya memakai kaus itu untuk acara khusus. Seperti acara kerja atau perjalanan keluarga.”
Setelah dia menceritakan kisah kaus polo sang ayah di Twitter, banyak orang yang menyukai cerita ini.
Bahkan tweet tersebut sudah di-retweet lebih dari 82.000 kali dan disukai lebih dari 300 ribu (per artikel ini dibuat 7/9/2017).
“Dia ayah dan suami yang baik,” komentar pengguna Twitter.
Sekarang, setelah dia tahu cerita dibalik kaus polo hijau itu, perasaannya telah berubah.
“Saya selalu mengira dia sangat “tidak keren” karena terus menggunakan kaus polo lama yang sama.”
“Tapi sekarang saya berpikir bahwa saya harus menjaga kenangan juga. Saya tidak akan pernah membuang sesuatu yang penting dari orangtua atau kakek-nenek saya.”
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR