• Influenza – meningkatkan risiko, keguguran, kelahiran prematur, atau bayi lahrir mati, dan meningkatkan risiko penyakit serius dan kematian pada ibu.
• Batuk rejan (pertussis) – dapat menyebabkan pneumonia, kejang, encephalopathy dan kematian pada bayi.
(Baca juga: Kesal dan Geregetan, Ibu Hamil Ini Masukkan Lombok ke Miss V Perempuan Selingkuhan Suaminya)
Vaksinasi apa yang diperlukan sebelum kehamilan?
Beberapa infeksi dapat berbahaya selama kehamilan, padahal kemunculannya dapat dicegah.
Inilah mengapa Anda memerlukan tes darah saat checkup sebelum kehamilan untuk mengetahui apakah Anda sudah imun (kebal) terhadap penyakit tersebut atau tidak.
Jika tidak, Anda perlu menerima vaksin sebelum hamil.
Pastikan untuk menunda kehamilan selama 1 bulan setelah divaksin, karena vaksinasi ini terbuat dari virus hidup yang dapat membahayakan bayi Anda.
1. Vaksin Measles, Mumps dan Rubella (MMR)
Campak ditandai dengan demam, batuk, hidung beringus, dan diikuti dengan titik-titik ruam merah beberapa hari berikutnya. Gondok juga adalah penyakit yang menular dan dapat menyebabkan kelenjar air liur membengkak.
Jika Anda terinfeksi salah satu dari penyakit ini saat sedang hamil, risiko keguguran dapat meningkat (campak juga meningkatkan kemungkinan persalinan prematur).
(Baca juga: Waktu Kecil Tidak Divaksin, Lalu Kena Campak. Dengarkan Curhat Pilu Sang Istri )
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR