Di Indonesia, persoalan risiko-manfaat di bidang pernyamukan ini sudah jelas.
Kalau tidak dihalau, nyamuk bisa membawa penyakit malaria, demam berdarah dengue, chikungunya, dan sejenisnya.
Atau paling tidak, membuat kita stres dan kurang tidur.
Berdasarkan pertimbangan manfaat inilah, pemakaian obat anti-nyamuk punya alasan.
Karena termasuk insektisida, sebetulnya tidak ada obat anti-nyamuk yang betul-betul aman buat manusia.
Yang ada adalah obat antinyamuk yang "relatif lebih aman" dibandingkan dengan insektisida lainnya.
Baca Juga : Hati-hati, Bahaya Obat Nyamuk Bakar Bisa Setara dengan 75 Rokok, Ini Penjelasannya
Idealnya, obat anti-nyamuk yang baik memenuhi tiga syarat: ampuh, aman, dan kalau bisa, murah.
Masalahnya, tiga kata ini adalah kombinasi yang sulit.
Biasanya, semakin ampuh suatu insektisida, semakin tidak aman buat manusia.
Ini wajar karena semakin kuat daya basminya terhadap serangga, biasanya semakin kuat juga daya rusaknya terhadap organisme hidup lainnya seperti manusia.
Efek buruknya dari gangguan saraf, fungsi liver dan ginjal, sistem pernapasan, hingga efek karsinogenik (memicu kanker) dalam jangka panjang.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR