Kalau tak ada di dapur, ya beli di pasar. Ada bahan herbal yang bisa digunakan sebagai ekspektoran, demulsion pernapasan, pelega pernapasan, dan penekan batuk.
Ekspektoran bekerja mengencerkan dahak sehingga akan meringankan batuk. Tanaman obat yang bisa dipakai:
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Mengandung unsur-unsur senyawa kimia seperti limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral, dan asam sitrat.
Kemukus (Piper cubeba), digunakan sebagai peluruh air seni, asma, dan pencegah mual. Ketika masuk ke tubuh, kemukus akan merangsang pengeluaran lendir dan melegakan pernapasan.
Saga (Abrus precatorius), antibakteri terhadap Tretococcus pneumoniae.
Kapulaga (Amomum cardamomum)
Jahe (Zingiber officinale), digunakan sebagai peluruh dahak, obat batuk, peluruh keringat, peluruh kentut, peluruh haid, pencegah mual, dan penambah nafsu makan.
Herba yang masuk ke golongan demulsion pernapasan mempunyai efek melembutkan dan bersifat antiinflamasi (antiradang) pada saluran pernapasan. Ini bisa dipakai untuk mengatasi batuk kering, batuk dengan iritasi, batuk pada anak dan penderita asma, yaitu:
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), banyak mengandung air yang kecut rasanya. Di dalamnya terkandung kalium oksalat, flavonoid, pektin, tanin, asam galat, dan asam ferulat.
Asam (Tamarandus indica), dicampur dengan gula merah terbukti berkhasiat mengusir batuk ringan.
Akar manis (Glyicyrrhiza glabra), sebagai ekspektoran dan demulsion pernapasan.
Sebagai pelega pernapasan, herma yang digunakan berfungsi melegakan sesak napas, menghalau batuk non-produktif, dan asma. Misalnya:
Thymi (Thumus vulgaris), ekstraknya berkhasiat sebagai pengencer dahak dan pelega pernapasan.
Patikan kerbau (Euphorbia hirta), secara empiris digunakan untuk menangani gangguan pernapasan menahun (asma), radang, tonsil, paru-paru, usus buntu, dan disentri.
Herba penekan batuk berguna untuk mengatasi batuk non-produktif serta batuk yang menetap dan tidak kunjung sembuh. Antara lain:
Jahe (Zingiber officinale), yang mengandung senyawa 6-shaogol sebagai antibatuk.
Kencur, dikenal sebagai pelega tenggorokan.
Bidara upas (Merremia mamosa), digunakan untuk mengobati radang tenggorokan, seluran pernapasan, amandel, paru-paru, dan radang usus buntu, serta mengatasi batuk rejan, batuk kering, difteria, disentri, kencing batu, kencing manis, melancarkan ASI, dan menghilangkan kudis.
Selada (Lactuca sativa), mengandung alkoloid lactucin, betakaroten, asam folat, vitamin B1, B6, C, E, K, serta mineral kalsium, besi, dan kalium. Berkhasiat sebagai penenang dan memperlancar pernapasan.
KOMENTAR