Jangan tekan batuk
Baca Juga : Batuk Bocah Ini Terdengar Sangat Aneh, Ternyata Dia Tak Sengaja Menelan Ini
Sampai saat ini dikenal tiga jenis batuk. Ada batuk berdahak disertai dengan gangguan pernapasan, batuk tanpa dahak disertai dengan gangguan pernapasan, serta batuk tanpa dahak dan tanpa gangguan pernapasan.
Untuk membersihkan saluran napas dari dahak, diperlukan mekanisme batuk. Namun, terkadang batuk sulit dipancing karena refleks batuk menurun. Selain itu produksi dahak sering gencar dan kental lagi. Pada kondisi ini dibutuhkan pengencer dahak atau ekspektoran.
Mengatasi batuk sebenarnya mudah, terlebih di pasaran tersedia banyak pilihan obat batuk. Baik untuk batuk berdahak, maupun batuk kering alias tanpa dahak.
Namun, agar cepat sembuh, kita haras tepat memilih obat. Untuk gangguan pernapasan dapat dipilih efedrin, teofilin, atau salbutamol. Obat ini bekerja sebagai pelega saluran napas atau merelaksasi otot bronkus.
Baca Juga : Balita Ini Batuk Tanpa Henti, Saat Dirontgen, Ditemukan Benda Asing Mengerikan dalam Tubuhnya
Untuk batuk dengan dahak, cobalah ammonium klorida, guaifenesin, bromheksin, atau gliserilguaiakolat, yang bekerja mencairkan dahak serta merangsang batuk untuk mengeluarkan dahak.
Ada lagi golongan obat batuk yang sebetulnya tidak dianjurkan. Yakni golongan penekan batuk seperti dekstromethorfan, difenhidramin hidroklorid, atau kodein. Sesuai namanya, obat ini berfungsi mengurangi frekuensi batuk.
Namun, efeknya akan mengganggu pembersihan dahak. Jadi, obat ini dipakai hanya jika batuk sudah sangat mengganggu hingga penderita tidak bisa tidur.
Bagi yang suka dengan obat alami, cobalah jelajahi dapur Anda, siapa tahu ada bahan herbal yang bisa dimanfaatkan sebagai obat untuk mengusir si ehem.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR