Advertorial

Pilih Daging Kambing atau Domba? Ini Jawabannya …

Agus Surono

Editor

Masih banyak dari kita yang belum mengenal betul kambing dan domba. Mana yang lebih baik dagingnya?
Masih banyak dari kita yang belum mengenal betul kambing dan domba. Mana yang lebih baik dagingnya?

Intisari-Online.com- Untuk masyarakat Indonesia, sate kambing lebih populer untuk dijadikan menu makanan dibandingkan sate yang berasal dari daging domba. Apalagi pada perayaan seperti Idul Adha.

Bisa jadi kita tidak pernah mendengar sate domba.

Namun, daging domba lumrah kita temui jika memesan kebab atau lamb chop di restoran.

Terkadang kita pun tidak jarang susah membedakan, apakah ini daging kambing atau daging domba? Lantas, apakah ada bedanya antara kedua daging ini?Mana yang lebih sehat?

Daging domba mungkin tidak sepopuler daging kambing di Indonesia. Padahal, menurut Direktorat Gizi Departmen Kesehatan RI, daging domba memiliki nilai gizi yang lebih baik daripada daging kambing per 100 gramnya.

(Baca juga:Masih Bingung Bedanya Domba dan Kambing? Simak Penjelasan Ini)

Dalam setiap 100 gram daging domba terdapat 206 kalori, 17,1 gram protein, dan 14,8 gram lemak. Adapula 10 mg kalsium, 191 mg fosfor, 2,6 mg zat besi, 0,15 mg vitamin B1, serta 66,3 gram air.

Daging domba lebih kaya protein, fosfor, zat besi, dan vitamin B1 daripada daging kambing. Walau lebih tinggi kalori dan lemak, daging domba (tanpa lemak) bisa jadi sumber protein bagi mereka yang menjalankan diet rendah lemak.

Jika semua bagian lemak yang tampak pada daging domba dibuang, rata-rata lemak yang tersisa adalah 3,7% dalam keadaan mentah dan 6% jika sudah dimasak.

Daging domba lokal banyak berasal dari Pulau Jawa, seperti Garut, Wonosobo, dan Banjarnegara. Peternakan domba juga bisa ditemui di Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sementara itu, daging domba impor yang dijual di Indonesia biasanya berasal dari Australia.

Daging domba bertekstur lebih empuk dan baunya tidak begitu menyengat dibanding daging kambing. Biasanya diolah menjadi lamb chop, lamb shank, atau kebab. Namun, daging domba juga bisa menggantikan daging kambing dalam hidangan tradisional seperti sup, gulai, tongseng, dan sate.

(Baca juga:Daging Domba, 1 dari 9 Makanan yang Ampuh Hilangkan Perut Buncit)

Apakah ini artinya daging kambing tidak sehat?

Anggapan daging kambing yang mengandung kolesterol tinggi sudah terlanjur ada di benak masyarakat. Padahal, menurut referensi kandungan nutrisi Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA, daging kambing memiliki kandungan kalori, lemak total, lemak jenuh, protein, dan kolesterol lebih rendah dibandingkan ayam, sapi, babi, dan domba.

Per 85 gram daging yang dimasak, hanya memiliki kalori sebesar 122, sedangkan ayam 162 kalori, sapi 179 kalori, babi 180 kalori, dan domba 175 kalori. Dari segi lemak pun daging jenis ini memiliki kandungan paling sedikit. Per 85 gram sajian, daging kambing memiliki lemak 2,6 gram, ayam sebesar 6,3 gram, sapi sebesar 7,9 gram, babi sebesar 8,2 gram, dan domba 8,1 gram.

Kandungan kolesterol daging kambing juga paling rendah, yaitu 63,8 miligram per 85 gram penyajian. Ini lebih rendah dari ayam yang memiliki kandungan kolesterol sebanyak 76 miligram, sapi dan babi sebesar 73,1 miligram, serta domba sebanyak 78,2 miligram.

Meski secara hitungan kalori dan kandungan lemak daging kambing tergolong rendah, namun bukan berarti kita tidak memiliki aturan dalam mengonsumsinya.

Makan daging kambing terlalu banyak tentu bisa berakibat buruk bagi kesehatan. (Wisnubrata)

(Baca juga:Pertama Kali Dicukur, Bulu Seekor Domba Australia Cukup untuk Membuat 30 Sweater)

*Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:Mana yang Lebih Sehat, Daging Kambing atau Domba?

Artikel Terkait