Nama Minoa nenek moyang bangsa Kreta, berasal dari arkeolog Inggris, Sir Arthur Evans, yang memulai eskavasinya pada 1900.
Di Knossos ia temukan puing-puing kerajadn yang pada salah satu reliefnya bergambar kepala sapi.
Penemuan ini logis sebab bangsa Atlantis selalu melibatkan sapi dalam upacara keagamaannya. Plato sendiri menulis, tiap 4 atau 5 tahun sekali ke-10 raja Atlantis bertarung melawan sapi dengan tangan kosong, menangkap dan menyembelihnya sebagai kurban!.
Apakah peradaban Minoa merupakan perwujuddn Atlantis seperti yang digambarkan Plato dan kemudian didukung Dr. Jdihes Mavor?
Adalah ilmuwan Jerman, Dr. Jurgen Spanuth, yang menyebut asumsi demikian sebagai "kesalahan nalar terbesar".
Dalam bukunya Atlantis of the North (1976) Spanuth menegaskan, "Tidak pernah ada baik Pulau Thera maupun Kreta yang terletak di Lautan Atlantik, tidak ada pulau di mulut 'sungai besar', tidak ada pula pulau yang tenggelam di Lautan Atlantik tersebut;"
Memperkuat teorinya, Spanuth menunjukkan bukti bahwa Atlantis sesungguhnya berpusat dan tenggelam di perairan dekat Helegoland, barat laut panted Jerman.
Atlantis pula yang kemudian menurunkan bangsa Viking di Eropa dan Skandinavia.
Nama pulau yang tenggelam itu pun bukan Atlantis, juga bukan Antillia, melainkan Atland!
Dihancurkan asteroid
Ihwal lenyapnya benua Atlantis ada teori lain yang muncul.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR