Roth dan Lindotf dalam South American Medicinal Plants (2002) menyebut, akar pepaya mengandung senyawa alkaloid karpain, sebagai bahan aktif yang menggerakkan aktivitas jantung, mengurangi tekanan dalam pembuluh darah, mengurangi frekuensi urat nadi, penekan pada sistem saraf pusat, dan peluruh air seni.
Anggota "akar lima" ketiga, akar pinang, pasti juga tak asing lagi. Batang pinang sering digunakan sebagai alat lomba panjat pinang di perayaan hari kemerdekaan RI.
Bijinya yang masih muda maupun masak sering dikunyah sebagai perangsang (stimulan) atau diramu bersama daun sirih, gambir, dan sedikit kapur sirih sehingga hasil kunyahan berwarna merah.
Di sejumlah negara Asia, biji pinang kadang dipakai sebagai obat peluruh cacing, baik pada manusia maupun binatang peliharaan, membersihkan datang bulan atau haid, obat diare, gangguan kencing, serta sakit pinggang.
Tanaman pinang tak jelas asalnya. Kemungkinan besar berasal dari Malaysia Tengah, lalu menyebar ke Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Wang dan kawan-kawan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry (1997) menyebut, tanaman pinang, termasuk akarnya, mengandung senyawa alkaloid dengan unsur utama arecoline antara 0,1 - 0,2%, yang banyak terdapat pada biji pinang muda.
Senyawa arecoline bekerja atas dasar susunan saraf pusat dan saraf di sekitarnya, berperan menaikkan denyut jantung, menaikkan penggunaan glukosa pada otak, dan memperbaiki fungsi ingatan pada penderita shock.
Yang keempat, akar kelapa. Masyarakat tepi pantai kerap memakainya untuk mengobati penyakit kelamin.
Di Cina, akarnya dipuji sebagai penciut selaput lendir, obat penahan perdarahan wasir, dan dapat memperbaiki aliran darah pada tubuh.
Di kawasan Indocina, akarnya dipercaya sebagai penurun demam, peluruh kencing pada pengobatan penghentian kelebihan lendir (blennorrhea) akibat penyakit kelamin, obat penyakit liver, dan bronkhitis.
Maurafe dan kawan-kawan dalam Journal Science Food Agricultural (1987) menegaskan, akar kelapa mengandung karbohidrat, protides, lipid, asam lauric, myristic, dan caprylic.
Asam lauric mudah dicerna sebagai sumber energi dan memperlihatkan antimikroba lipid monolourin yang dapat mempertinggi kekebalan tubuh
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR