Advertorial
Intisari-Online.com -Kanker lidah kembali ramai dibicarakan setelah kasus kematian Andrie Kurnia Farid.
Seperti dikisahkan oleh istrinya, melalui akun Facebook-nya, ayah dua anak itu meninggal setelah didiagnosis kanker lidah stadium 4.
Sejurus kemudian, hal-ikhwal seputar penyakit ini kembali mendapat perhatian dari para netizen, termasuk apa penyebab kanker lidah.
(Baca juga:Inilah Alasan Mengapa Pria Menyukai Memberikan Seks Oral pada Wanita
Salah pemicu munculnya kanker ini adalah human papiloma virus (HPV) juga penyebab kanker serviks. Nah dari mana datangnya virus ini, salah satunya dari aktivitas seks oral.
Begini penjelasannya…
Dari data yang dipaparkan National Health Service di Inggris diketahui bahwa sekitar 90 persen orang yang aktif melakukan kegiatan seksual akan terpapar HPV dari berbagai strain.
Setidaknya, ada puluhan strain yang berhasil diketahui.
Memang, HPV yang masuk ke tubuh seseorang bisa hilang dalam waktu dua tahun. Tapi, pada 2-3 persen orang, HPV bisa tetap tinggal di dalam tubuh, menginfeksi sel skuamosa, dan kemudian memicu mutasi sel yang berujung kanker.
Nah, kaitannya dengan seks oral, menurut sebuah ulasan di jurnal JAMA Oncology bertahun 2017 disebutkan, kanker oral dan lidah dipicu oleh jenis HPV 16.
(Baca juga:Julia Perez Meninggal Dunia: Yuk Berkenalan Lebih Dekat dengan HPV, Salah Satu Biang Kerok Kanker Serviks)
Perlu diketahui, hampir semua kasus infeksi HPV di mulut disebabkan oleh seks oral. Rsiko terinfeksi HPV dan terkena kanker mulut, lidah, dan tenggorokan akan lebih besar jika terus berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks.
Tapi tenang, penyebarannya bisa diatasi, kok. Bagaimana caranya?
Bagaimanapun juga, tak ada larangan untuk melakukan seks oral. “Secara umum, penggunaan penghalang tipis saat seks oral bisa mengurangi risiko penularan HPV dan infeksi menular seksual lainnya,” ujar Rajiv Sani dalam publikasinya di Journal of Pharmacy & Bioallied Sciences tahun 2011 lalu.
Penghalang yang dimaksud, tak lain dan tak bukan adalah kondom.
Kondom akan berfungsi mengurangi risiko kontak mulut dengan alat kelamin dan cairan yang dikeluarkannya. Cara lain adalah memastikan tak memiliki luka mulut, sariawan, dan gusi berdarah saat melakukan seks oral.
Selain dengan kondom, vaksin HPV juga bisa membantu mengatasi penyebaran virus ini—lepas dari harganya yang mahal.
(Baca juga:Berkat Aplikasi, Wanita Ini Akhirnya Tahu Bahwa Dia Terkena Kanker Kulit)
Statistik saat ini menunjukkan, kasus kanker mulut, lidah, dan tenggorokan yang terkait HPV dua kali lebih besar pada pria daripada wanita.
Penderita pria paling umum adalah pada heteroseksual berumur 40-50-an. Pada pria homoseksual, kasus lebih rendah.
(Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul "Awas, Seks Oral Bisa Memicu Kanker Lidah, Mulut, dan Tenggorokan")