Terungkap, Inilah Rahasia Panjang Umur Keluarga Tertua di Dunia, Sangat Sederhana Ternyata!

Intisari-Online.com -Sebuah keluarga asal County Armagh Irlandia Utara tercatat dalam Guinness Books Records.

Jika ditotalkan, usia 13 anggota keluarga Donnelly ini mencapai 1.075 tahun. Artinya mereka disebut sebagai keluarga tertua di dunia.

Orangtua mereka, Peter dan Ellen Donnely, memiliki 16 anak secara keseluruhan. Tapi tida orang meninggal.

(Baca juga:Chandro Tomar alias Revolver Dadi, Penembak Jitu Perempuan Tertua di Dunia yang Kini Memimpin Revolusi di Desanya)

Sementara 13 saudaranya saat ini yang masih hidup berusia antara 72 sampai 93 tahun.

Lalu apa rahasia keluarga Donnelly?

Dilansir dari independent.co.uk, Joe Donnelly, anak termuda yang berusia 72 tahun, kedua orangtuanya mendirikan sebuah ladang pertanian pada 1921.

Ladang itu terdiri dari bahan-bahan lokal seperti ayam yang diambil daging dan telurnya, buah , serta sayuran.

Namun, hanya ada satu makanan yang benar-benar membantu mereka hidup lama yaitu bubur.

“Kami selalu mengikuti kebiasaan Daddy untuk makan bubur gandum sebelum tidur,” kata Joe.

(Baca juga:Ambil Bebatuan di Gunung Berapi di Hawaii yang Bertulah, Keluarga Ini Mendapat “Ganjaran yang Setimpal”)

“Bubur kami makan sekitar jam 10 malam. Lalu makan lagi untuk sarapan jam 7 pagi ditambah daging gandum, susu, dan selai apel.”

Bubur diyakini bisa menurunkan tekanan darah, memerangi diabetes, menurunkan kolesterol, melindungi tubuh dari penyakit jantung, dan menjaga daya tahan.

Selain itu, keluarga Donnelly juga belum pernah makan-makanan dari luar lahan pertanian mereka yang seluas 100 hektar ini.

“Kami bekerja dengan alam. Lalu makan apa yang kami tumbuhkan atau pelihara.”

Terakhir, Joe juga menghindari alkohol. Satu-satu jenis alkohol yang mereka minum adalah seluruh botol Buckfast (anggur yang diperkaya dengan kafein) setelah setiap kelahiran.

(Baca juga:Mau Panjang Umur dan Sehat Selalu? Berikut 5 Pedoman Dasar dari Dokter Asal Jepang yang Berusia 105 Tahun)

Melihat gandum telah memiliki efek yang menguntungkan, para ilmuwan di International Longevity Center (ILC) memulai studi tentang makanan mereka. 100 hektar.

Artikel Terkait