Advertorial
Intisari-Online.com – Masih ingat kabar sedih dari orangtua bernama Nicole dan Shane Sifrit?
Mereka mengunggah tulisan di akun Facebook yang menyatakan bayi mereka yang baru berusia 18 hari bernama Mariana telah meninggal dunia.
Sedihnya, bayi Mariana diduga meninggal karena ciuman dari orang yang terserang virus meningitis.
Nah, kisah serupa datang dari seorang ibu asal Iowa, Amerika Serikat.
Dilansir dari independent.co.uk, Samantha Rodgers menceritakan tentang bayinya, Juliano, yang mengalami banyak ‘cold sores’ (lepuhan-lepuhan kecil dan menyakitkan, dapat timbul di sekitar mulut, muka atau hidung).
Namun para dokter berulang kali mengatakan tidak apa-apa.
Samantha diberitahu bahwa ada kemungkinan bayi Juliano hanya terkena flu atau kasus serius penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Tapi Samantha yakin bukan itu penyakit bayinya.
“Gejalanya terus bertambah parah,” curhat Samantha.
“Luka-luka tumbuh di tangannya, leher, dan perutnya.”
Semakin panik, Samantha membawa Juliano ke rumah sakit anak-anak. Dan setelah dilakukan tes lab, akhirnya penyakit anaknya terungkap.
“Ia terkena herpes,” kata Samantha sedih.
Diyakini, seseorang dengan virus ini telah secara tidak sengaja menyentuh atau mencium bayi Juliano.
“Bayi Juliano banyak dicium atau disentuh orang. Tapi aku tidak tahu siapa itu.”
Menurut NHS (National Health Service), luka dingin disebabkan oleh virus herpes simpleks dan biasanya bersih antara 7 sampai 10 hari.
Penyakit ini sangat menular dan bisa menyebar melalui air liur, kulit, dan sentuhan.
Sampai sekarang tidak diketahui obat untuk herpes. Kebanyakan orang terkena virus ini seumur hidup mereka. Meskipun tidak aktif sepanjang waktu.
“Ini masalah seumur hidup. Setiap kali demam dan dia sakit, aku tidak tahu bagaimana menanganinya.”
“Aku mencoba melakukan yang terbaik tapi ini menyedihkanya.”
“Hatiku hancur ketika tahu tidak dapat melakukan apapun untuk bayiku,” ungkap Samantha.
Oleh karena itu, Samantha memberi saran kepada setiap orangtua untuk menjaga bayinya masing-masing.
Bahkan terhadap keluarga sendiri. Sebab, penyakit ini bisa datang dari siapa saja.
“Suruh mereka mencuci tangan atau bersihkan diri sebelum mendekati bayi kita,” terangnya.