Intisari-Online.com -Sekitar seratus tahun yang lalu, seorang pria terbangun dan mengambil korannya dari pintu.
Saat ia duduk membaca koran, ia terkejut dan ngeri ketika membaca namanya di kolom obituari.
Koran itu melaporkan kematiannya sendiri karena kesalahan.
(Baca juga:Siapa Sangka Adolf Hitler Pernah Mendapat Nominasi Nobel Perdamaian? Bagaimana Ceritanya)
Pertama, ia terkejut, tapi setelah ia memulihkan keadaan mentalnya menjadi normal, ia sekarang ingin tahu tentang apa yang dikatakan tentangnya.
“Raja dinamit meninggal. Ia adalah pedagang kematian.” Demikian tulisan dalam koran itu.
Pria itu adalah penemu dinamit. Setelah membaca obituari ini, ia bertanya pada dirinya sendiri, “Begini saya ingin diingat?”
Ia merasakan sesuatu di dalam hatinya dan memutuskan bahwa bukan cara seperti itu ia ingin diingat dan sejak hari itu ia mulai bekerja untuk perdamaian.
Namanya, Alfred Nobel dan ia tidak mengingat Hadiah Nobelnya. Hadiah perdamaian paling bergengsi yang diberikan kepada orang-orang dari berbagai bidang untuk pekerjaan mereka menuju perdamaian.
(Baca juga:Berwajah Setengah Monster karena Kanker Ganas nan Langka Tak Membuat Laki-laki Ini Menyerah Menjalani Hidup)
Apa pun yang telah kita lakukan di masa lalu, tetap saja bisa mengubah pandangan hidup dan pandangan kita terhadap kita.
Jangan pernah menyerah. Kapan pun waktu terbaik untuk memulai pekerjaan baik.