Anak Ini Menjadi Anak Pertama Di Dunia yang Sukses Menjalani Transplantasi Tangan. Seperti Apa Hasilnya?

Agus Surono

Editor

Sempat memperoleh penolakan tetapi akhirnya trnsplantasi tangan Zion berhasil.
Sempat memperoleh penolakan tetapi akhirnya trnsplantasi tangan Zion berhasil.

Intisari-Online.com – Sebuah keajaiban menyambangi Zion Harvey, yang berusia 10 tahun.

Dua tahun yang lalu, Zion menjadi anak pertama dalam sejarah medis yang menerima transplantasi dua tangan.

Sekarang, Zion sudah bisa menulis, menggambar, berpakaian sendiri, mengayunkan tongkat baseball, menangkap bola, dan melakukan semua hal yang disukai anak-anak.

Operasi radikal ini dipuji sebagai sebuah kemenangan bagi ilmu biomedis. Para dokter di belakang pembedahan itu baru-baru ini mengungkapkan proses itu di jurnal Lancet Child and Adolescent Health.

Zion dari Baltimore, Maryland, harus merelakan lengan dan kakinya diamputasi pada usia dua tahun setelah menderita kasus sepsis yang mengancam jiwa.

Dua tahun setelah infeksi ini, ia juga menerima transplantasi ginjal dari ibunya.

(Baca juga:Rencana Operasi Transplantasi Kepala Manusia, Bagaimana Kelanjutannya?)

Keluarganya pertama kali mengunjungi sejumlah dokter kondang di Rumah Sakit Shriners Philadelphia pada tahun 2012.

Awalnya mereka mendiskusikan soal pemakaian tangan palsu, namun para dokter memiliki gagasan revolusioner (meski lebih berisiko): transplantasi tangan bilateral.

Selama beberapa bulan berikutnya, Zion diteliti secara ekstensif untuk mengetahui apakah tubuhnya dapat mengatasi operasi dan akibatnya.

Akhirnya, pada bulan Juli 2015, Rumah Sakit Anak Philadelphia mendapat lampu hijau. Operasi itu melibatkan 40 orang, termasuk 10 ahli bedah, dan melalui proses melelahkan selaman 10 jam 40 menit.

Dua tahun kemudian, hasilnya cukup luar biasa.

(Baca juga:Marinir Ini Menjalani Operasi Transplantasi Tangan Ganda)

"Anak itu lebih mandiri dan bisa menyelesaikan aktivitas sehari-hari," kata Sandra Amaral, seorang dokter di RS Anak-anak Philadelphia, seperti dilansir AFP.

"Dia terus membaik saat menjalani terapi sehari-hari untuk meningkatkan fungsi tangannya, dan dukungan psikososial untuk membantu menangani tuntutan operasi dijalaninya."

Pemindaian otak MRI juga menunjukkan bahwa otaknya telah mengembangkan jalur baru untuk fungsi sensorik dan motor barunya.

Meski begitu, kesembuhannya sangat berat baik secara emosional maupun fisik. Tubuhnya mencoba menolak banyak kejadian sepanjang tahun pertama. Zion masih harus mengkonsumsi empat obat imunosupresif untuk memastikan tubuhnya tidak menolak jaringan.

Para dokter mencatat bahwa keberhasilan operasi itu membuktikan bahwa jenis transplantasi ini mungkin dilakukan dalam keadaan yang dipertimbangkan dengan cermat.

"Kemajuan Zion sangat spektakuler, menegaskan apa yang dapat dicapai dengan bekerja sama dan saling berkomitmen di antara tim multi-disiplin di RS Anak-anak," kata dr. Scott Kozin, kepala staf di RS Anak-anak Shriners, Philadelphia.

"Apa yang bisa dicapai Zion sangat menginspirasi."

Artikel Terkait