Pasukan marinir yang dipimpin oleh Kolonel Lowndes akhirnya memilih bertempur matian-matian di camp Khe Sanh.
Jatuhnya Lang Vei yang mengakibatkan 10 personil Special Forces tewas dan 11 lainnya luka-luka, 200 personil milisi (Civilian Irregular Defense Group/CDIG) gugur dan 75 lainnya luka-luka, membuat serbuan Viet Cong/NVA makin terfokus ke camp Khe Sanh.
Bersamaan dengan jatuhnya kamp Lang Vei, malam harinya pasukan NVA, 101 D Regiment, menggempur perimeter tim Alpha yang dipertahankan oleh 66 personil marinir.
Pertempuran sengit itu mengakibatkan hampir sebagian personil tim Alpha gugur.
Tapi tanda diduga pasukan NVA tiba-tiba mundur dari medan tempur sehingga sisa-sisa pasukan Alpha bisa menarik nafas lega.
Pertempuran untuk mempertahankan Khe Sanh dari pengepungan NVA/Viet Cong berlangsung cukup lama dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah AS di Washington.
Presiden AS, Lyndon B Johnson, sampai membahas khusus tentang pengepungan kamp Khe Sanh bersama para stafnya.
Sejumlah operasi tempur yang dimonitor oleh Washington pun segera digelar salah satunya adalah operasi pengiriman logistik ke kamp Khe Sanh dalam situasi sangat genting.
Pesawat transport yang mengirimkan logistik harus mendarat secara touch and down di bawah tembakan gencar mortir dan senjata penangkis udara NVA.
Taktik pengiriman logistik berupa senjata dan personil pasukan dilakukan serentak oleh puluhan helikopter Huey sambil dilindungi oleh satu skadron (12 unit) pesawat pembom tempur A-4 Skyhawk yang terus menembakkan amunisinya kearah posisi musuh.
Tanggal 23 Februari pasukan NVA melanjutkan serangan gencarnya dengan menembakan peluru meriam, mortir, roket selama delapan jam ke sasaran di seputar Khe Sanh.
Tembakan meriam dan roket kaliber 130mm serta 152 mm, bahkan ada yang diluncurkan dari perbatasan Laos.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR