Meskipun kamp di Khe Sanh memiliki persenjataan dan pasukan yang kuat ada kelemahan fatal karena suplai logistik hanya bisa dilaksanakan lewat udara.
Situasinya mirip dengan benteng Din Bien Phu Prancis yang kemudian berhasil dihancurkan oleh pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal Nguyen Van Giap.
Persenjataan yang menjadi andalan untuk mempertahankan kamp Khe Sanh antara lain 18 pucuk meriam howitzer kaliber 105 mm, 6 pucuk meriam kaliber 155 mm, sejumlah meriam kaliber 175 mm yang ditempatkan di seputar lingkaran kamp, 6 unit tank M48 yang mempunyai meriam kaliber 90 mm, dan empat unit tank M42 Dusters yang memiliki sepasang kanon 40mm.
Kamp Khe Sanh juga dilindungi oleh kekuatan udara USAF dan pesawat-pesawat tempur yang disiagakan adalah pembom B-52, F-105 Thunderchief, serta pesawat pembom tempur F-8E Crusader.
(Baca juga: Linda Norgrove dan Aib Pasukan Elit AS: ‘Bunuh’ Sandera yang Harusnya Diselamatkan)
Dibandingkan pertahanan yang dimiliki oleh pasukan Prancis di benteng Din Bien Phu, pertahanan yang dibangun pasukan AS dan ARVN di kamp Khe Sanh jauh lebih kuat sehingga perlu perjuangan yang sangat keras bagi pasukan NVA serta Viet Cong untuk merebutnya.
Serbuan besar-besaran pasukan Viet Cong dan NVA ke kamp Khe Sanh dilancarkan pada tanggal 21 Januari dengan formasi mengepung dari semua arah.
Arsitek serbuan dirancang langsung oleh Jenderal Giap sehingga di bawah pimpinan tokoh berkharisma itu, semangat pasukan Viet Cong dan NVA yang bertempur makin menyala-nyala.
Gempuran awal NVA/Viet Cong dimulai dengan menembakkan meriam artileri dan mortir ke arah kamp Khe Sanh, sekaligus ke kamp Special Forces di kawasan Lang Vei.
Pasukan infanteri NVA yang dilengkapi tank PT-76 dan masker gas setelah bertempur beberapa jam akhirnya berhasil menguasai camp Lang Vei.
Pasukan marinir di Khe Sanh yang memiliki helikopter ternyata tak berani membantu Green Berets mengingat kamp Lang Vei sudah terlanjur jatuh ke tangan musuh.
Pengiriman bantuan pasukan juga sangat riskan karena pasti akan disergap oleh musuh.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR