Bukan Reaksi, dalam Kehidupan yang Dibutuhkan Adalah Respons

Moh Habib Asyhad

Editor

4 Reaksi Negatif Setelah Berolahraga
4 Reaksi Negatif Setelah Berolahraga

Intisari-Online.com – Tiba-tiba saja seekor kecoa terbang dari suatu tempat dan hinggap di atas seorang wanita.

Saya bertanya-tanya bagaimana tanggapan atas kecoa terbang itu.

(Baca juga:Apa Reaksi Wanita saat Melihat Miss V-nya Sendiri Pertama Kali?)

Rupanya wanita itu mulai berteriak ketakutan. Dengan wajah panik dan suaranya yang gemetar, ia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras menyingkirkan kecoa itu.

Reaksinya menular. Karena semua orang di kelompoknya mulai meributkan apa yang terjadi.

Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa itu, tapi hinggap pada wanita lain dalam kelompok tersebut.

Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu melanjutkan drama tadi.

Pelayan bergegas menghampiri kelompok itu. Dalam lemparan berulang, kecoa itu akhirnya jatuh ke pelayan.

Pelayan itu berdiri tegak, menenangkan diri, dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya. Saat ia cukup percaya diri, ia meraih, dan membuang dengan jarinya.

Sambil menenggak kopi dan melihat geli, pikiran saya memunculkan beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa itu bertanggung jawab atas perilaku histeris mereka?

Jika demikian, mengapa pelayan itu tidak terganggu? Ia menanganinya mendekati sempurna, tanpa ada kekacauan.

Bukan kecoa, tapi ketidakmampuan para wanita menangani gangguan yang disebabkan oleh kecoa yang mengganggu para wanita itu.

Saya menyadari bahkan dalam kasus saya saat itu, bukan teriakan ayah atau atasan saya yang mengganggu saya.

Tapi ketidakmampuan saya menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan mereka yang mengganggu saya.

Bukan macet di jalan yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya menangani gangguan yang disebabkan oleh kemacetan, yang mengganggu saya.

Lebih dari sekadar masalah, ini reaksi saya terhadap masalah yang menyakitkan saya.

(Baca juga:Bersemangatlah Menjalani Masa Transisi dalam Kehidupan Ini! Begini Cara Mengelolanya)

Kita seharusnya tidak beraksi dalam kehidupan kita. Kita harus selalu merespon.

Para wanita bereaksi, sementara si pelayan menanggapinya. Reaksi selalu naluriah, sedangkan respons selalu intelektual.

Artikel Terkait