Ketika kapal Ivan Vassilli tiba di negara Rusia itu, seluruh awak kapal termasuk Nelson keluar dari kapal.
Mereka ditawari berbagai penghargaan, kenaikan gaji, dan segala macam bonus agar mau kembali ke kapal, namun tidak ada yang bersedia. Tidak satu pun di antara mereka ingin menjadi bagian dari kapal itu.
Begitu pula tidak ada lagi pelaut yang bersedia. Para petugas juga tidak ingin berada di dekat kapal itu, apalagi menginap di dalamnya.
Kapal itu pun terdampar di pelabuhan itu selama bertahun-tahun tanpa ada yang mempedulikannya.
Pada akhirnya, awak kapal Vladivostok memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk menghancurkan roh jahat yang menguasai kapal pembawa maut hanyalah dengan membakarnya.
Maka pada musim dingin di tahun 1907 di tengah malam yang terang, mereka membakar kapal itu. Mereka menyaksikannya dari jauh di dalam lusinan perahu kecil sambil bertepuk tangan ketika api berkobar membakar kapal.
Beberapa orang bahkan bernyanyi-nyanyi melihat kapal itu tertutup oleh jembatan api raksasa itu.
Mereka merayakan kehancuran kapal itu dan bersulang dengan minum vodka ketika besi kapal itu mulai terkelupas. Setelah lepas dari seluruh jangkar dan tali-temalinya, kapal itu ditarik menuju ke laut dengan sebuah kapal penderek.
Kapal itu masih terbakar hingga keesokan harinya dan mulai terguling ke samping serta tenggelam ke dalam air.
Mereka yang mengamatinya berani bersumpah bahwa sebelum kapal karam, terdengar teriakan makhluk jahat yang mengerikan itu.
Tidak seorang pun tahu apa atau siapa makhluk jahat itu sesungguhnya. (Disadur dari Majalah Intisari Edisi Curses & Jinxes Ratapan Arwah)
(BACA JUGA: Bahu Laweyan 'Pemangsa' Pasangan Hidupnya Sendiri)
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR