keelokannya terkenal, berupa Anugerah sri Baginda kepada patihnya, Gajah Mada,
teratur dengan sangat baik.
Di situlah sang raja menempati pesanggrahan yang terhias dengan indah, berjalan melalui
Trasungay, ia melakukan pujabhakti di petirtaan suci di Capahan
(Sidomulyo 2007: 42)
Teks yang sebenarnya bercerita tentang Hayam Wuruk yang melakukan perjalanan dan beristirahat di tempat Gajah Mada itu memberi tanda tentang kepercayaan Majapahit dan mahapatihnya.
"Di situ jelas tertulis kasogatan, dukuh kebuddhaan," katanya.
Para arkeolog tetap meyakini bahwa Gajah Mada dan Majapahit jelas bercorak Hindu-Buddha.
(Yunanto Wiji Utomo)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Inilah Teks yang Membuktikan dengan Jelas Gajah Mada Bukan Islam”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR