Intisari-Online.com – Seorang mantan tukang sapu jalanan akhirnya menjadi Presiden Korea Selatan. Berkat kegigihan dan usahanya yang tiada henti untuk belajar.
Lee Myung Bak terlahir di Osaka, Jepang, tahun 1941.Orangtuanya adalah buruh tani di Jepang.
Pada masa kecilnya, ia hanya makan ampas gandum. Makan siang pun karena tak punya uang, ia mengganjal perutnya dengan minum air.
(Baca juga: Epik! Presiden Korea Selatan Menawarkan Diri Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030 Bersama Musuh Bebuyutannya)
Saat remaja, Lee sempat menjadi pengasong makanan murahan dan es krim. Namun, meski sangat miskin, ia punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi.
Karena itu ia tekun belajar demi memperoleh beasiswa agar bisa meneruskan sekolah.
Pada akhir 1959, keluarganya pindah ke Seoul, untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Namun nasib orangtuanya tetap terpuruk menjadi penjual sayur di jalanan.
Saat itu Lee mulai lepas dari orangtua dan bekerja menjadi buruh bangunan.
Setelah lulus SMA, karena prestasinya bagus, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea University. Untuk membiaya kuliahnya, ia bekerja sebagai tukang sapu jalan.
Saat masa-masa masa kuliah itulah ia mulai mengenal dunia politik. Ia terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa. Ia pun sempat ikut demo anti pemerintah hingga dijebloskan ke penjara pada tahun 1964.
Karena hukuman itu, ia nyaris tak diterima bekerja di Hyundai. Namun karena kegigihannya ia mengirim surat dengan nada memelas pada presiden. Sekretaris presiden pun luluh dan merintahkan Hyundai untuk menerimanya bekerja.
Di Hyundai ia selalu bisa membereskan masalah. Bahkan ia sempat membongkar buldozer untuk mempelajari cara kerjanya. Hingga kemudian Hyundai pun berhasil memproduksi buldozer.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR