Tentu sekolahku bakal lebih ramai dibanding SD Dawuhan 1.
Memang benar. Begitu SMP itu mulai beroperasi, suasana di lingkungan sekolahku semakin ramai saja.
Lucunya, seingatku waktu masih kelas 4 SD, salah seorang murid SMP itu mengirim surat padaku.
Namun, sumpah sampai sekarang aku enggak tahu siapa yang mengirim surat itu.
Surat itu isinya mau kenalan saja. Penampilanku waktu SD memang keren dan lucu.
Meski gendut, kulitku putih sehingga menarik. Kalau pakai baju, pasti roknya pendek. Selain itu, ke mana-mana diikuti pembantu.
Itu sebabnya gengsiku cukup tinggi. Dalam hati aku selalu mengatakan Huh, aku cantik kok. Dikenal banyak orang. Populerlah.
Sudah begitu, aku termasuk anak pintar. Mau bukti? Aku terpilih mewakili sekolah ikut lomba Cerdas Cermat. Itu, lo, lomba adu pintar antarsekolah yang waktu itu sedang populer.
Anggota tim tiga orang. Aku tampil bersama dua temanku Yuyun dan Fathoni.
Mula-mula kami lomba antarsekolah tingkat desa. Karena menang, kami diikutkan ke tingkat kecamatan.
Wah senangnya, beberapa guru memberikan kami semacam kursus kilat.
Lebih senang lagi, guru memberikan kami susu dan makanan yang enak.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR