Intisari-Online.com – Piramida di Mesir memang menyimpan banyak misteri. Kali ini tentang sampah makanan yang ditinggalkan pengunjung dalam ruang raja tempai mumi disimpan.
Sampah itu tidak membusuk, hanya mengering. Bangkai binatang yang kebetulan ada di dalam pun kering bagai mumi. Para peneliti yang bekerja dalam piramida juga merasakan tubuhnya lebih sehat dan kuat pegal-linu pun lenyap. Ada apa di dalam piramida?
Kita tahu, proses pembusukan terjadi akibat aktivitas bakteri yang menguraikan senyawa-senyawa organik pada suatu materi. Nah, kalau aktivitas bakteri-bakteri itu dihentikan atau dibatasi, suatu benda tidak bakal membusuk.
Ada tiga lingkungan yang bisa menyetop aktivitas bakteri. Pertama, lingkungan dengan suhu yang ekstrem. Misalnya, suhu yang sangat rendah di kutub atau ruang pendingin. Atau suhu yang sangat tinggi seperti di dalam kawah gunung berapi.
BACA JUGA:'Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya'
Kedua, di dalam ruang hampa macam di ruang angkasa. Ketiga, dalam air yang mengandung banyak sulfur (S). Akan tetapi, ketiga kondisi lingkungan itu tidak ada di dalam piramida Mesir. Lalu, faktor apa gerangan yang dapat menghentikan aktivitas bakteri dalam piramida, sehingga benda-benda itu tidak membusuk?
Menghentikan aktivitas bakteri
Selidik punya selidik, misteri itu akhimya terkuak. Penyebabnya ialah ion negatif yang banyak terdapat di dalam piramida, khususnya di ruang raja. Kesimpulan bahwa ion negatif sebagai biang keladi segala kejadian dalam piramida itu didukung oleh sejumlah penelitian.
Sebuah lembaga riset pertanian di Amerika misalnya, menggunakan ayam sebagai objek penelitian. Ayam percobaan dibagi dua kelompok, masing-masing ditempatkan dalam ruang yang mengandung bakteri.
Ruang kelompok pertama dimasuki ion negatif, sedangkan ruang kelompok kedua tidak diapa-apakan. Setelah beberapa waktu, ayam di kelompok pertama tetap sehat, sedangkan ayam di kelompok kedua klepek-klepek mati semua.
Apa sebenarnya ion negatif yang mempunyai efek begitu menakjubkan ini? Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif. Atom tersusun dari netron yang bermuatan netral, proton yang bermuatan positif, dan elektron yang bermuatan negatif.
Netron dan proton terdapat pada bagian tengah yang merupakan inti atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya (tingkat energi). Jumlah muatan positif dan negatif pada atom adalah sebanding, sehingga atom tidak memiliki muatan. Namun, karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom (elektron ini disebut elektron bebas).
Jika atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil sehingga cenderung mencari gandengan untuk berikatan. Nah, kecenderungan untuk berikatan inilah yang menjelaskan mengapa ayam pada kelompok pertama tetap sehat, sedangkan kelompok kedua almarhum semua.
Ion negatif di kelompok pertama berikatan dengan bakteri di udara yang cenderung bersifat positif. Ikatan yang dibentuk ini mengakibatkan matinya bakteri-bakteri dalam udara sehingga ayam tetap sehat. Dengan arti lain, ion negatif dapat membunuh dan menghentikan aktivitas bakteri.
Kekuatan magnet
Menurut seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo, berdasar teori efek Leonard, ion negatif banyak dihasilkan di tempat air memancar dan bertabrakan seperti di sekitar air terjun (sekitar 10.000 - 14.000 buah/cm3), air mancur (sekitar 4.000 buah/cm3), sungai (400 buah/cm3). Pada tempat-tempat itu terjadi tabrakan antara molekul air (H2O) dengan molekul air lainnya, yang mengakibatkan lepasnya elektron menjadi elektron bebas.
Elektron bebas ini akan berikatan dengan molekul di udara (O2 dan CO2) menjadi ion negatif. Kembali ke kasus di piramida, ternyata kondisi ini pun tidak dapat dijumpai dalam piramida yang selalu dalam kondisi kering dengan kelembapan tetap. Hal penting yang ditemukan hanyalah besar kekuatan magnet di dalam ruang raja empat kali lebih besar dibandingkan dengan yang di luar piramida.
Sementara besar kekuatan magnet di bagian tembok dua kali bagian tengah. Dengan kata lain, kekuatan magnet di tembok piramida delapan kali kekuatan magnet di luar piramida.
Dari hasil penelitian, tembok di ruang raja tersusun dari batu granit yang banyak mengandung magnet. Magnet itulah kunci rahasianya. Berdasarkan teori gaya Loreritz, didekatkannya kekuatan magnet pada elektron yang dialirkan dari elektrode negatif ke elektrode positif akan mengakibatkan elektron berubah arah menjauhi gaya magnet tersebut.
Jadi, kekuatan magnet dapat membuat elektron dalam atom atau molekul terlepas menjadi elektron bebas, yang kemudian berpindah pada atom lain untuk menghasilkan ion negatif. Nah, penelitian itu kemudian menyimpulkan bahwa kekuatan magnet pada batu di ruang raja mengakibatkan lepasnya elektron dari atom atau molekul di udara sekitar tembok.
Elektron bebas itu kemudian berikatan dengan atom lainnya untuk membentuk ion negatif. Ion negatif inilah yang mengikat bakteri dan membunuhnya. Bakteri pun tak berkutik untuk melakukan pembusukan, sehingga sampan dan bangkai hanya mengering.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata yang Harus Kita Kunjungi, Salah Satunya Ada Taman Neraka Lo!
Mandi pancuran menyehatkan
Fenomena para peneliti yang masuk ke dalam piramida dan menjadi bugar juga menimbulkan pertanyaan. Apakah masih ada kaitannya dengan ion negatif? Penelitian yang dilakukan memang menunjukkan pembenaran akan hal itu. Ion negatif di udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan dan pori-pori kulit. Ion ini masuk ke seluruh sel dalam tubuh dengan menumpang arus aliran darah.
Ion negatif dalam tubuh dapat menguraikan asam laktat menjadi zat yang tidak berbahaya (air dan ion laktat) yang mudah dibawa oleh aliran darah menuju tempat pembuangan (pada saat tubuh lelah dan tegang, asam laktat dalam tubuh akan terkurung dalam sel yang mengakibatkan timbulnya rasa pegal-pegal).
Selain itu ion negatif mempunyai kemampuan meningkatkan kerja limpa dalam menghasilkan kekebalan tubuh. Otomatis tubuh mampu menghadapi berbagai virus yang masuk. Influenza dan penyakit virus lainnya pun keder masuk ke tubuh. Karena tidak semua orang berkesempatan masuk ke piramida di Mesir, ada cara lain untuk dapat merasakan khasiat ion negatif.
Misalnya, dengan berjalan-jalan di tempat yang banyak menghasilkan ion negatif (misalnya, di sekitar air terjun, air mancur, sungai, hutan, atau taman-taman), mengatur ventilasi udara yang baik untuk menukar udara kamar dengan udara baru yang mengandung ion negatif, dan mandi dengan menggunakan shower (yang mempunyai efek menghasilkan ion negatif).
Untuk menunjang agar aliran ion negatif dalam darah lancar kita perlu juga berolahraga. Jadi, siapa bilang "hal-hal yang negatif" harus dijauhi? (Topik Hidayat)
BACA JUGA:Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur