Intisari-online.com - Banyak orang menganggap bahwa sakit jiwa sama dengan sakit saraf. Padahal itu salah besar.
Dugaan paling kuat tentang penyebab sakit jiwa adalah tekanan lingkungan dan ketegangan.
Tapi pada beberapa kasus,penyakit jiwa disebabkan oleh kerusakan pusat saraf secara fisik.
(BACA JUGA: Potret Pendidikan di Finlandia: Waktu Belajar Hanya 3 Jam, Tak Ada PR dan Ujian, tapi Jadi yang Terbaik di Dunia)
Ciri-ciri umum adalah cemas, takut, tidak mengenali diri sendiri atau lingkungan, kadang- kadang agresif atau lemah sekali.
Sedangkan penyakit saraf adalah serangan fisik terhadap pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang atau sistem saraf.
Penyakit saraf bisa disebabkan oleh infeksi virus, virus poliomyelitis yang menyerang sumsum tulang belakang, sehingga mengakibatkan kelumpuhan.
Kecelakaan juga bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan otak sehingga menimbulkan kelumpuhan total atau sebagian, atau kehilangan penciuman, nyeri hebat sepanjang jalur tertentu, dsb.
Pengerasan pembuluh darah maupun tekanan darah tinggi sampai mengakibatkan perdarahan otak, bisa menyebabkan darah mengisi rongga otak dan merusak sel saraf serta jaringan sekitarnya.
Biasanya penderita mengalami lumpuh sebagian. Tumor pun bisa menyebabkan gangguan pada pusat saraf.
(BACA JUGA: Wahai Para Penyuka Jengkol, Waspadalah!)