Di dalam sel, Haryanto juga memiliki sebuah akuarium besar berisi ikan arwana.
Apakah di lapas tidak ada razia? Menurut Sulis, pihak dari Kemenkumham manyatakan selalu melakukan razia sebulan sekali. Tapi katanya tidak ditemukan apapun.
Tanpa bermaksud berprasangka negatif, kata Sulis, kemungkinan ada kerjasama antara Haryanto dengan oknum-oknum di lapas. Sehingga ketika dirazia, selnya selalu bersih.
Sulis mengatakan, para bandar besar seperti Haryanto ini dikenal licin. Bagaimana tidak, pada Agustus 2013, dia sebenarnya pernah dipergoki membuat sabu-sabu di dalam Lapas Cipinang.
“Dia ini ahli pembuat sabu. Kokinya dari Freddy Budiman,” kata Sulis.
Kini setelah Freddy Budiman tidak ada, rupanya Haryanto meneruskan bisnis narkoba dengan pihak luar.
Saat ini, menurut data BNN dari 72 jaringan peredaran narkoba, terdapat 54 jaringan yang dikendalikan dari dalam lapas.
Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, menurut Sulis, harus ada perlakuan ekstrem terhadap narapidana bandar narkoba. “Seharusnya mereka dipenjara di pulau-pulau terluar. ”
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR