(Baca juga: Andra sang Dokter di Pulau Terpencil Meninggal Akibat Infeksi Otak Setelah Terkena Virus Campak)
Ya. Pada penderita campak, kondisi tubuh yang lemah dapat mendatangkan komplikasi.
Infeksi saluran pernapasan bagian atas yang sudah diderita akan menjalar ke saluran pernapasan bagian bawah, bronchus, dan paru-paru, sehingga terjadi bronchitis dan paru-paru basah (pneumonia long onsteeking), yang terutama disebabkan infeksi sekunder kuman-kuman.
Ibu itu tidak tahu, untuk menaklukkan campak tubuh harus kuat. Makanan bergizi wajib dikonsumsi, terutama yang mengandung daging, susu, atau telur.
Makanan atau minuman bergula dihindari, karena untuk mencerna makanan dan minuman bergula butuh banyak vitmain, terutama vitamin B. Kalau makanan atau minuman bergula tetap saja dikonsumsi, tubuh akan kekurangan vitamin.
Berkurangnya vitamin dalam jumlah banyak dapat memperlemah tubuh secara langsung, karena pembentukan sel darah, terutama sel darah putih, terhambat.
Padahal, sel darah putih itulah yang berperan langsung dalam pembentukan kekebalan tubuh. Campak sendiri ditularkan oleh percikan ludah.
Virus campak menyerang dan memperbanyak diri di selaput lendir saluran pernapasan bagian atas, masuk ke peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Karena menyerang semua jenis sel darah putih (terutama monosit), terjadilah penurunan daya tahan tubuh.
Sepak terjang campak dimulai dengan tanda-tanda seperti pada infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Suhu tubuh penderita naik sampai 40oC. Setelah lima hari, suhu tubuh turun dan timbul bercak-bercak, dimulai dari belakang telinga lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Bercak-bercak merah itu berangsur-angsur berkurang dan menghilang setelah lima hari.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR