Plus, rokok elektrik juga mengandung nikotin yang berperan sebagai stimulan yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
5. Stres
Memiliki amigdala (area otak yang berperan dalam stres) yang aktif bisa meningkatkan risiko penyakit jantng dan stroke yang lebih tinggi.
Saat amigdala aktif, aktivitasnya bisa memicu peradangan di arteri.
Baca Juga : Ingat, HB Rendah Selama Kehamilan Bisa Berakibat Fatal, Tingkatkan Lewat Makanan Ini
6. Mengalami bencana alam
Berhasil bertahan hidup setelah terjadi bencana alam juga menyisakan trauma yang mendalam.
Trauma itu menyebabkan pikiran bekerja lebih berat dan meningkatkan risiko serangan janyung serta stroke sama seperti efek stres.
7. Membiarkan diri sendiri untuk tetap gemuk
Ada kecenderungan bagi para penderita obesitas untuk membiarkan diri mereka tetap gemuk dan bukannya mencoba mengurangi berat badan.
Mereka membiarkan diri mereka menjadi tidak sehat karena merasa tak cukup berharga.
Ini menyebabkan risiko obesitas meningkat dan berujung pada sakit jantung.
Baca Juga : 8 Peristiwa Besar yang Mungkin Menimpa Bumi ini Bisa Jadi Skenario 'Kiamat'' yang Menyeramkan, Apa Saja?
Source | : | Health |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR