Tidak, saat ini belum ada tes HPV yang teruji untuk pria.
Tes rutin (juga disebut 'skrining') untuk memeriksa penyakit HPV atau HPV sebelum ada tanda atau gejala, tidak direkomendasikan oleh CDC untuk kanker dubur, penis, atau tenggorokan pada pria di Amerika Serikat.
Namun, beberapa penyedia layanan kesehatan menawarkan tes usap dubur kepada pria yang berisiko tinggi mengalami kanker dubur, termasuk pria dengan HIV atau pria yang melakukan seks anal.
Dapatkah HPV atau masalah kesehatan yang disebabkan oleh HPV disembuhkan?
Tidak ada pengobatan khusus untuk HPV, namun ada perawatan untuk masalah kesehatan yang disebabkan oleh HPV.
Kutil kelamin dapat diobati oleh penyedia layanan kesehatan, atau dengan obat resep. Kanker HPV terkait lebih dapat diobati bila didiagnosis dan diobati dengan segera. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.cancer.org.
Bagaimana mengurangi risiko terkena HPV?
Ada dua langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi risiko:
Dapatkah saya mendapatkan vaksin HPV?
Apa akibatnya HPV bagi saya atau kesehatan pasangan seks saya?
Pergilah ke dokter atau rumah sakit jika ada pertanyaan tentang sesuatu yang janggal (seperti kutil, pertumbuhan, benjolan, atau luka) pada penis, skrotum, anus, mulut atau tenggorokan pasangan kita.
Bahkan jika kita sehat, tak ada salahnya melakukan pemeriksaan untuk melihat adakah infeksi menular seksual lainnya.
Jika kita atau pasangan terkena kutil kelamin, kita harus menghindari hubungan seks sampai kutil hilang. Belum diketahui berapa lama seseorang mampu menyebarkan HPV setelah kutil hilang.
Apa pengaruh HPV bagi hubungan saya?
Infeksi HPV biasanya bersifat sementara. Seseorang mungkin pernah menderita HPV selama bertahun-tahun sebelum menyebabkan masalah kesehatan.
Jika kita atau pasangan kita didiagnosis dengan penyakit terkait HPV, tidak ada cara untuk mengetahui berapa lama kita terkena HPV, apakah pasangan kita tertular HPV, atau apakah kita menularkan HPV kepada pasangan kita.
HPV belum tentu menjadi tanda bahwa salah satu dari pasangan pernah selingkuh.
Source | : | cdc.gov |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR