Baca Juga : Begini Potret Liburan Ala Ratu Elizabeth II, Bahkan Sempat Menyetir Mobil Sendiri!
Ketika bekas pengurus rumah tangganya sakit, dialah yang mengatur agar bekas pegawai itu mendapat perawatan terbaik, kamar terbaik dirumah sakit dan ia pula yang membayar rekening-rekeningnya.
Dengan suaminya, Queen Mum telah bersama-sama menanggung cobaan dan bahaya dalam masa perang.
Kepada keluarga raja dinasihatkan agar Elizabeth dan Margaret diinginkan ke Canada, karena keselamatan disana lebih terjamin. Tapi ratu menjawab “Anak-anak tidak dapat pergi tanpa saya dan saya tidak dapat meninggalkan raja."
Ratu tetap disisi raja. Mereka sedang bersama-sama dikamar duduk ketika Buckingham Palace di bom Jerman. Seperti diketahui sebagian istana hancur. Tapi ratu dengan tabah menghibur diri, ”Karena dibom, pemandangan ke East End tidak terhalang lagi,” katanya.
Baca Juga : 66 Tahun Pimpin Inggris, Ini 4 Alasan Mengapa Ratu Elizabeth II Belum Mau Melepaskan Takhtanya
Ratu dan raja tidak pernah berpisah. Jarang sekali seorang pria beruntung mendapat isteri sepeti dia. Pada ulangtahun perkawinan mereka yang ke 25, raja menyatakan, “Ada masa-masa dimana saya merasakan bahwa beban saya tidak terpikulkan lagi, tapi kekuatan dan kesejahteraan selalu saya dapatkan lagi di rumah saya."
Beberapa tahun sesudah perang, kesehatan raja mundur Ratu selalu disampingnya, menghibur dan membesarkar hati raja. Ratu menyembunyikan kesedihan dan kekhawatirannya sendiri.
Pada suatu pagi dibulan Februari, raja ditemukan meninggal dikamarnya. Ratu menangis sendiri, tapi kemudian segera berpikir pada Charles dan Anne, kedua cucunya yang waktu itu ditinggalkan kedua orang tua mereka ke daerah.
“Anak-anak tidak boleh dicemaskan dengan apa yang terjadi,” katanya. Ia menengok mereka seperti biasa.
Sampai saat ini, kamar kerja suaminya di Royal Lodge, Windsor tetap dipelihara seperti semasa raja masih hidup. Selain alat-alat tulis, disitu terdapat pula foto Elizabeth dan Margaret ketika masih kanak-kanak, potret Queen Mum sendiri semasa baru berkenalan dengan Bertie, rambutnya memakai pita.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR