Baca Juga : Ada Caption Menyentuh di Balik Foto Pada Case yang Ditemukan di Puing-puing Lion Air JT 610
Atas kerja kerasnya itu, Rusdi pernah dinobatkan sebagai pria terkaya ke-33 fersi Forbes.
Tak hanya itu, ia juga disebut sebagai pelopor dalam mendirikan maskapai penerbangan yang bisa dijangkau banyak orang.
Rusdi sadar bahwa bisnis maskapai penerbangan bukanlah yang sepele.
Meski begitu, ia punya resep untuk mengatasi semua itu.
“Dari awal, Pak Rusdi bukan orang airlines. Itu sebabnya, dari awal, walau modalnya sedikit, dia pelajari bisnis ini,” ujar Edward.
Seperti disebut di awal, ketika memulai bisnis ini pada 2000, Lion Air hanya mempunya satu pesawat Boeing bekas untuk melayani dua rute destinasi.
Tiga bulan setelah operasi, Rusdi pernah hampir putus asa dan ingin menjual maskapainya itu seharga Rp10 miliar.
Baca Juga : Demi Cinta, Putri Ayako dari Jepang Lepaskan Status Keluarga Kerajaan
Berkat istrinya yang mencegahnya, dia bertahan dan mencari solusinya.
Pada 2001, Lion Air menambah lima pesawat Yakolev dari Rusia yang statusnya juga bekas. Saat ini, Lion sudah mulai membuka rute internasional.
Untuk mengembangkan bisnisnya, Lion Air melakukan beberapa terobosan: mengantar tiket langsung ke lokasi/rumah bembelinya dan memberi hadiah Mercedes Benz bagi penumpangnya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR