Hal itu disebut dengan aturan Plus Three Minus Eight atau dikenal juga dengan Critical Eleven.
Secara statistik, ini adalah waktu yang paling berbahaya, menurut Ben Sherwood, penulis The Survivors Club — The Secrets and Science That Could Save Your Life.
Pada waktu itu, penumpang disarankan untuk mengikuti aturan dengan tidak melakukan hal-hal yang akan menghambat penyelamatan saat kondisi darurat terjadi, seperti mendengarkan musik, melepas sepatu atau tertidur.
Setelah waktu itu, kemungkinan kecelakaan pesawat jauh lebih rendah dan orang-orang dapat bersantai dalam penerbangan.
Baca Juga : Satu Jenazah Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Dilansir dari flightsafety.org, critical eleven mengacu pada jangka waktu 3 menit setelah pesawat lepas lancas dan 8 menit sebelum mendarat.
Selama rentang waktu critical eleven, awak kabin dilarang berkomunikasi dengan kokpit kecuali hal yang darurat dan awak kokpit harus menahan diri dari aktvitas yang tidak terkait dengan kontrol pesawat.
Hal itu karena saat critical eleven, pilot yang bertugas harus melakukan komunikasi secara intensif dengan Air Traffic Controller (ATC) untuk mengendalikan pesawat sesuai dengan standar operasi yang berlaku.
Praktek ini berasal dari fakta bahawa 80 persen dari kecelakaan pesawat komersial terjadi di dalam dua periode waktu ini, yakni ketika pesawat paling rentan terhadap berbagai macam bahaya.
Baca Juga : Ini Tanggapan BRI Soal Beredarnya Kabar Pemblokiran Kartu ATM 'Non-Chip'
Source | : | kompas,express,flightsafety.org |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR