Sistem yang mirip kalkulator tanpa baterai itu diterapkan bagi tersedianya listrik untuk kota berpenduduk 574 jiwa itu. Setiap rumah menerima 18 jam aliran listrik (lighting hours) setiap hari, juga memiliki sistem voltase daya untuk menghidupkan lampu neon, radio, dan televisi berarus listrik searah.
Sebagai negara beriklim tropis, Kuba mendapat sinar matahari sebanyak 5 KWh/m2/hari yang berlangsung sepanjang tahun. "Kuba bukan utopia. Tetapi situasi ekonomi dan sosialnya impresif," kata Gomberg, seorang pakar lingkungan dari AS.
Sementara, orang Kuba hanya membakar dua barel per orang/tahun, walau sebelum krisis energi angkanya mencapai 4 barel/orang/ tahun.
"Komitmen yang sungguh-sungguh terhadap ilmu pengetahuan telah memberi negara itu persiapan menghadapi krisis energi dengan cara yang lebih ramah lingkungan," tambah Palm Montanero, koordinator Cuba Tours di San Francisco.
Baca Juga : Energi Listrik dari Fotosintesis Air
Pemerintah Kuba telah meluncurkan program ambisius dalam menyediakan listrik bagi masyarakat di daerah terpencil yang tidak terlewati jaringan listrik konvensional.
Program itu disponsori oleh pemerintah, LSM, dan dana bantuan dari Swis, Spanyol, Austria, Jerman, juga India. Selain dipakai di perumahan, teknologi listrik bertenaga matahari juga dimanfaatkan oleh 225 klinik kesehatan.
Sungai juga merupakan sumber energi. Alirannya dimanfaatkan untuk menggerakkan 220-an pembangkit listrik bersistem mikro-hidro. Masih pula ditambah ribuan kincir angin yang memompa air dari dalam tanah untuk pembangkitan listrik. Semua perangkat itu menyediakan energi bagi sekitar 30.000 orang.
Mengurangi bahan kimia
Baca Juga : Wanita Ini Temukan Cara Memangkas Tagihan Listriknya Hingga Rp600 Ribu per Bulan!
Masyarakat Kuba tidak terlalu tergantung pada sumber energi minyak. Mereka memanfaatkan bus untuk transportasi jarak jauh, dan sepeda untuk keperluan pribadi jarak dekat.
Di awal 1990-an negeri itu mengimpor satu juta sepeda dari Cina. Sekarang mereka memiliki enam pabrik sepeda yang membuat model sesuai selera rakyat Kuba.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR