Usai belanja kami diajak masuk restoran, yang suasananya remang- remang. Ada arena untuk pertunjukan, bar dan mesin main untuk meredakan ketegangan saraf. Makanan dihitung dengan dolar AS, meski tetap boleh membayar dengan won (mata uang Korea Selatan).
Setelah perut diisi, kami lalu melanjutkan tour dengan bus semula ke terowongan Korea Utara, yang letaknya sekitar 5 km dari Kamp Kitty Hawk. Kami lebih dulu ke markas kamp Korea Selatan, tetapi karena sudah dapat izin disuruh langsung ke terowongan.
Ngos-ngosan
Begitu sampai kami dibawa ke ruang briefing yang besar, sekitar 10 X 20 m, untuk melihat peta terowongan. Seluruhnya ada tiga terowongan Korea Utara yang konon akan dipakai menyerbu Seoul.
Yang kami datangi merupakan terowongan terakhir, yang ditemukan tahun 1978. Ada tanda no picture di peta dinding itu, tetapi perwira Korea Selatan berkata, "Karena Anda wartawan, silakan."
Usai penjelasan kami diajak masuk ke terowongan penembus, yang disebut juga intercept tunnel. Terowongan ini dibuat Perusahaan Hyundai untuk menemukan terowongan Korea Utara itu. Kami diwajibkan memakai helm agar tidak terantuk.
Hanya beberapa meter dari pintu, lubang terus semakin curam. Jalan yang dilapisi kesetan dari karet ban mobil bekas menjadi licin, karena air yang menetes dari atap terowongan. Meski di kiri-kanan ada pegangan, ada juga yang jatuh terpeleset karena licinnya.
Baca Juga : Andong, Kota Tua Masa Lalu Korea, Tempat Banyak Pusar yang Diobral
Ada sekitar tujuh menit kami berjalan baru menemui terowongan yang sebenarnya, yaitu sekitar 60 m di bawah tanah. Meski sebenarnya dilarang keras memotret, perwira muda Korea Selatan itu memberi dispensasi lagi.
"Asal tidak ada yang berpose," dia menambahkan. Maksudnya tentu agar tidak bisa dijadikan skala.
Di dalam terowongan yang ditinggalkan Korea Utara itu penerangan berasal dari lampu kapal yang dipasang setiap 4 m. Saya tidak sempat meminum air tanah dalam gentong yang di sebelahnya ada slogan, "Hancurkan komunisme. Air jaminan persatuan".
Baca Juga : Ridwan Kamil Bocorkan Desain Kalimalang yang Akan Disulap Bak Sungai Cheonggyecheon Korea
Memang di situ disediakan juga gelas-gelas, tetapi karena suasananya sangat dingin, rasanya kurang tepat minum air dingin.
Setiba di luar saya sudah ngos-ngosan dan sempat duduk sekitar satu menit di pos jaga terowongan penembus yang dijaga seorang tentara. Yang saya perhatikan, di sisi benteng penjagaan yang dilapisi karung pasir, ada kandang burung besar.
Itulah sarang untuk burung-burung yang bertugas pula di terowongan untuk melacak kemungkinan dialirkannya gas oleh pihak Korea Utara!
Baca Juga : Makin Mantap Ingin Berdamai, Kim Jong-un Kirim Hadiah Senilai Rp19,8 Miliar kepada Korea Selatan
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR