Berdasarkan hasil wawancara Intisari Online, dengan Tanto (65), seorang 'tetua' di Sangiran, menyebut bahwa penamaan balung buto ini didasarkan pada tiga penggemar bernama Panuju, Srapil, dan Rusman.
Ketiga orang yang disebut sebagai ‘penggemar’ ini diyakini sebagai orang yang mempopulerkan istilah balung buto pada masyarakat Jawa pada zaman dahulu.
Tanto juga menjelaskan mengenai, khasiat ‘balung buto’ dalam keyakinan masyarakat Sangiran pada masa lalu.
Menurut penjelasannya, pada masa lalu penduduk sekitar Sangiran, menganggap ‘balung buto’ ini memiliki ‘tuah’ atau khasiat.
Tanto menjelaskan, bahwa gading gajah raksasa memiliki ‘khasiat’ atau ‘tuah’ dalam menyembuhkan penyakit.
"Balung buto ini dulunya juga dianggap bertuah, atau berkhasiat, misalnya gading gajah diyakini bisa menyembuhkan penyakit." katanya.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR