Pernyataan Mahathir tersebut datang di tengah seruan Jokowi untuk penyelidikan transparan dan menyeluruh atas kematian Khashoggi.
Baca Juga : Tragisnya Nasib Perempuan Ini, Ia Diculik, Diperkosa, Lalu Disekap dalam Peti Mati Selama 7 Tahun
Indonesia mempertahankan hubungan dekat dengan Arab Saudi.
Indonesia juga menyatakan keprihatinan atas pembunuhan di Konsulat Saudi di Istanbul, yang awalnya Saudi mengelaknya selama berminggu-minggu.
Pembunuhan Khashoggi telah mengundang kecaman internasional.
Hal ini mendorong kerajaan Saudi menggambarkan kematian Khashoggi sebagai kesalahan besar.
Saudi juga menambahkan bahwa putra mahkota Mohammed bin Salman tidak mengetahui kasus ini.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kepada wartwan setelah pertemuan Jokowi dengan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir, "Indonesia berharap penyelidikan yang dilakukan transparan dan menyeluruh."
Retno bertemu Al-Jubeir di istana presiden di Jakarta untuk membahas beberapa topik, termasuk Khashoggi.
Retno mengatakan al-Jubeir telah menyampaikan 'pernyataan dan penjelasan' kepada Jokowi tentang kasus ini, tetapi Retno menolak untuk menjelaskan.
Retno dijadwalkan bertemu dengan al-Jubeir di Jakarta pada hari Selasa (23/10).
Pada tahun 2017, Raja Salman menjadi raja Saudi pertama yang mengunjungi Asia Tenggara setelah hampir lima dasawarsa.
Pada kunjungan kali itu, dia menandatangani sejumlah pakta kerjasama.
Pada hari Selasa, Presiden Turk Recep Tayyip Erdogan diharapkan mengungkapkan kebenaran utuh mengenai pembunuhan Khashoggi, sebuah pembunuhan yang dikatakan Turki sebagai pembunuhan berencana yang kejam.
Pidato Erdogan muncul ketika Donald Trump mengatakan dia 'tidak puas' dengan penjelasan Saudi mengenai kasus yang diduga melibatkan Pangeran Mahkota Saudi.
Baca Juga : 4 Aplikasi Ini akan Mempermudah Urusan Kita, dari Pesan Tempat Karaoke hingga Cari Toilet Bersih
Source | : | asiancorrespondent.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR