Malnutrisi berkontribusi secara signifikan terhadap defisiensi tinggi penduduk.
Baca Juga : Wow, Rumah Kurcaci Ini Terlihat Jelek, tapi Bagian Dalamnya Sungguh Megah dan Mewah! Bisa Ditiru Nih!
Isolasi juga memaksa orang untuk menikah di antara keluarga dekat, memungkinkan gen buruk dimiliki oleh kedua orangtua yang dapat menurun pada anaknya.
Beberapa gen ini berkontribusidalam dwarfisme.
Pada pertengahan abad ke-20, desa ini mulai tersentuh pembangunan jalan dan akses kendaraan yang memudahkan penduduk untuk mencari kebutuhan sehari-hari.
Termasuk juga bahan makanan, mereka mulai dapat menyantap nasi dan ayam. Alhasil, dwarfisme mulai berkurang.
Baca Juga : Jamal Khashoggi Tewas, Tunangannya Tulis Surat Perpisahan Mengharukan
Mengutip sputniknews.com pada 2016 lalu, sekitar 700 orang masih tinggal di Desa Makhunik.
Desain rumahnya juga masih mempertahankan unsur-unsur arsitektur Neolitik.
Warnanya juga masih sama seperti saat dulu digunakan sebagai kamuflase dari penjajah. Sulit melihat keberadaan desa ini dari kejauhan.
Tetapi, mereka masih hidup susah. Para pemuda memilih pergike kota untuk mencari pekerjaan, para wanita menenun, sedangkan yang lansia bergantung pada subsidi pemerintah.
Meski begitu, arsitektur rumah yang unik mirip dengan jamur ini berpotensi untuk dijadikan tempat wisata.
Diharapkan penduduk Makhunik dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan maupun bisnis di desanya.
Baca Juga : Sebuah Harta Karun 'Palu Thor' Milik Bangsa Viking Ditemukan, Digunakan untuk Apa?
Source | : | Amusing Planet,sputniknews.com |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR