Mereka juga bisa menjadi percaya bahwa kekerasan bisa terjadi di mana saja dan kepada siapa saja kapan saja.
Lebih lanjut, anak-anak korban kekerasan juga berisiko nantinya akan melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Anak-anak yang menyaksikan atau menjadi korban kekerasan lebih agresif terhadap orang lain.
Mereka juga akan menunjukkan gejala stres pascatrauma yang bermasalah.
Baca Juga : Cara Mengatasi Sakit Gigi Pada Anak: Pakai 4 Tips Ampuh Ini !
APA YANG BISA DILAKUKAN ORANG TUA?
Orang tua memiliki peran penting untuk dimainkan, yakni dengan dukungan dan pemantauan.
Hal yang sama berlaku untuk remaja juga.
Kadang-kadang kita sering berasumsi bahwa ketika anak menuju remaja, mereka tidak akan membutuhkan pemantauan lagi karena akan lebih sering menghabiskan waktu dengan sebayanya.
Baca Juga : Sengaja Melupakan Janji Termasuk 1 dari 15 Pelecehan Verbal (2)
Selain itu mereka juga ingin sebagai sosok yang sudah mandiri.
Tapi bukan itu masalahnya.
Remaja memiliki lebih banyak akses ke media sosial, obat-obatan dan alkohol, dan transportasi.
Hal ini bukan tidak mungkin dijadikan sebagai pelarian atas masalah yang menimpa mereka.
Baca Juga : Viral Donat Indomie Goreng di Autralia: Rupanya Kreasi Indomie Bermacam-macam, Termasuk Es Krim
Source | : | the conversation |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR