Intisari-Online.com - Jika kebanyakan menganggap Putri Diana adalah satu-satunya wanita yang patah hati karena Camilla Parker Bowles, kenyataannya tidaklah demikian.
Menurut sebuah film dokumenter terungkap bahwa ada lagi wanita yang patah hati karena hubungan Charles dan Camilla.
Pangeran Charles dikabarkan mengencani lebih dari 20 gadis untuk mencari calon istri, seorang wanita yang cocok untuk menjadi ratu.
Selama pencariannya, Charles berkenalan dengan Lady Jane Walleseley, putri dari Duke of Wellington pada tahun 1973.
Baca Juga : Belasan Tahun Menikah, Pangeran Charles dan Camilla Tidur di Kamar Terpisah
Dengan penampilannya yang mempesona dan memiliki status sosial yang tinggi, Jane dilihat sebagai kandidat utama untuk menikah Pangeran Charles.
Namun, Jane segera menyadari ada wanita lain dalam kehidupan Charels, yakni Camilla.
Serial Netflix Royal House of Windsor telah mengungkapkan bagaimana Camilla mencuri hati Charles saat mereka bertemu, serta bagaimana semua hubungan Charles kemudian rusak karena dia jatuh cinta pada Camilla.
Christopher Wilson, penulis biografi kerajaan berkata bahwa setiap wanita cantik yang ada di sekitar Charles ingin berada di sampingnya.
Baca Juga : Pangan Lokal, Terdengar Kuno nan Tradisional, pada Amat Fungsional, Rugi Kalau Diabaikan
Tapi segera, mereka menyadari bagaimana rasanya hidup dengan pria yang jatuh cinta dengan wanita lain.
Hubungan mereka berakhir pada 1974, yang menurut Jane adalah karena pengawasan media yang intens.
Ketika Jane ditanya apakah akan ada pertunangan, Jane pernah berkata, "Apakah Anda benar-benar percaya saya ingin menjadi ratu?"
Namun, para ahli kerajaan percaya bahwa cinta Charles untuk Camilla-lah yang membuat banyak wanita meninggalkannya
Penny Junor, penulis dan ahli kerajaan mengatakan bahwa Charles punya hubungan dekat dengan Camilla daripada orang lain.
Charles sangat mencintai Camilla.
Baca Juga : Viral Video Siva Aprilia Tersikut Petarung MMA: Inilah Lika-liku Profesi 'Gadis Ring', Bayarannya Wow!
Source | : | express |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR