"Dokumen ini menggambarkan pergeseran paradigma ketika menyangkut pembangunan."
"Kami tidak lagi melihat pembangunan hanya dengan menggunakan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB)."
"Kami melihat perkembangan dari aspek peningkatan daya beli masyarakat dan pembangunan yang dapat dinikmati oleh semua warga negara atau 'berbagi kemakmuran'."
Mahathir juga mengatakan bahwa tidak ada negara atau wilayah yang akan ditinggalkan.
Baca Juga : Utang Negaranya Terus Menggunung, Mahathir Malah Tolak Donasi Rp365,4 Miliar untuk Lunasi Utang Tersebut
Source | : | Malaymail.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR