Dirayu "pohon"
Wanita-wanita Paris semua sedang mempergunakan segala dana dan daya untuk menduduki tempat kosong itu. Pembuat-pembuat pakaian, penata-penata rambut semua laku.
Wanita-wanita semua sekonyong-konyong seperti menjadi janda yang berusaha bisa menikah untuk kedua kalinya. Cita, pita, renda, laku keras.
Wanita-wanita rajin mandi dan memakai parfum, siap menghadapi peristiwa yang mendebarkan.
Di antara calon-calon yang paling kuat tampaknya Madame de Rochechouart yang terkenal jelita. Tapi raja menyeringai. Dia lagi!
Baca Juga : Putri Eugenie, Dialah Satu-satunya Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Diizinkan Punya Akun Instagram
Raja sudah berulang-ulang menolaknya. Di keraton orang-orang sudah berkata bahwa Duchesse itu seperti kuda dari peternakan yang tidak berarti, yang selalu ditampilkan tapi tidak pernah diterima!
Nah, pada kesempatan inilah Binet melontarkan nama Madame Le Normant d'Etioles. Oh, ya! Wanita serba merah jambu itu! Wanita dari hutan Senart! Yang jatuh cinta pada raja dan tidak mau nyeleweng dari suaminya kecuali dengan raja!
la hanya memiliki satu ambisi, Paduka Yang Mulia. Menyenangkan orang yang menyukainya.
Kesedihan Le Bien-Aime sudah tinggal kenang-kenangan. Tapi wanita itu dari kalangan biasa. Tapi mengapa tidak?
Seorang biasa lebih mudah ditinggalkan daripada wanita-wanita yang sering muncul di keraton, yang setiap hari matanya berkaca-kaca dan wajahnya minta dikasihani.
Baca Juga : Putri Diana Disebut sebagai 'Putri Pemberontak' karena Melanggar 11 Aturan Kerajaan Tanpa Kompromi
Beberapa hari kemudian raja menikahkan puteranya dengan puteri Spanyol. Tanggal 27 Pebruari malam tahun 1745, orang-orang terkemuka di Paris pergi menghadiri malam dansa berkedok di Versailles. Ramainya bukan main.
Ada yang datang berpakaian seperti orang Turki, seperti gembala dan entah dengan pakaian apa lagi.
Di antara hadirin yang berpakaian aneh-aneh itu ada 8 yang pakaiannya diselimuti dedaunan. Sebagai kepala mahluk daun ini terdapat bulatan yang mengangguk kian-kemari. Salah satu di antaranya raja.
Seorang nyonya penggede yang cantik merasa mengenali raja dari jalannya. Jadi ia senang sekali ketika diajak masuk ke sebuah kamar kosong dan bercintaan dengan orang di balik dedaunan itu.
Sesudah merapikan kembali pakaian secukupnya, tanpa menghiraukan baret-baret bekas gesekan daun, dengan bangga ia keluar bersama pasangannya. Ia akan jadi pengganti Madame Chateauroux! (Andre Castelot, Historia – Intisari April 1978).
Baca Juga : 12 Foto Ini Seolah Ingin Buktikan Bahwa Keluarga Kerajaan Inggris Memang Punya Darah yang Sama
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR