Kacamata Hilang
"Saya namai anakmu Arya Everest Setiawan. Artinya kurang lebih, seorang satria yang lahir saat ayahnya membuktikan kesetiaan dalam tugas di Everest."
Begitu diucapkan Mayjen Prabowo pada Lettu Iwan Setiawan, saat menyambut kedatangan tim pendaki. Istri Iwan, Betty Sri Supartini (27) memang tengah mengandung 8 bulan. Bagaimana kalau bayinya perempuan? "Tinggal diubah saja jadi Aryati Everest Setiawati," jawab Iwan bahagia.
Betty pun tak kalah senang. Ia bertutur, selama Iwan bertugas, selalu ada kontak batin antara dirinya dengan Iwan.
"Kalau Mas Iwan dapat masalah di lapangan, saya dapat mimpi. Terus, si kecil di dalam perut ikut gerak-gerak. Biasanya saya langsung berdoa. Alhamdulillah, Mas Iwan kini bisa kembali dengan selamat," kisah Betty.
Dituturkan Iwan, keberhasilannya semata-mata berkat disiplin, kerja keras, dan doa bangsa Indonesia.
"Bayangkan saja, khusus tahun 97 ini baru tim dari Indonesia yang mencapai puncak Everest. Padahal dari sisi Selatan ada 14 negara yang juga melakukan pendakian. Dan sepengetahuan saya sudah 10 pendaki mereka tewas."
Iwan juga percaya, berkat doa pula ia mampu bertahan 4 jam tanpa kacamata salju yang hilang saat ia terjatuh. Padahal, umumnya, "Kalau lebih dari 4 menit menatap salju tanpa kacamata, kita bakal kena snow blind (kebutaan karena pantulan cahaya matahari yang sangat kuat dari lapisan salju, Red.)."
Mungkin karena itu pula, Iwan nyaris tak percaya bahwa dirinya sudah tiba dengan selamat di Tanah Air. "Saya langsung menyantap makanan kegemaran saya, ayam bakar. Di sana ada juga, tapi rasanya lain. Jauh lebih enak di sini," ujar Iwan sambil tertawa.
Simak kisah Asmujiono menggapai puncak dan harus menginjak-injak mayat dalam perjalanannya di artikel berikutnya.
Baca Juga : Jadi yang Pertama Taklukkan Puncak Everest, 2 Pendaki Ini Menjadikan Permen Mint sebagai Kunci Asupan Tubuh!
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR