Berolahragalah secara teratur. Berolahraga dapat menimbulkan efek relaksasi akibat endorfin yang dikeluarkan saat berolahraga.
Berekreasilah pada saat libur atau senggang untuk mengurangi stres. Berekreasi tidak harus yang mahal. Minimal, kita merasakan perubahan suasana.
Makan dan minumlah secara teratur, jauhilah minuman yang mengandung kafein. Soalnya, pada orang-orang tertentu kafein dapat menimbulkan atau meningkatkan kecemasan.
Berkomunikasilah dengan orang-orang di sekitar kita dengan cara dan waktu yang tepat.
Kenali tanda dan gejala depresi
Baca Juga : Gempa dan Tsunami Palu Bisa Menimbulkan Trauma Berat bahkan Depresi bagi Korban, Ini Alasannya
Wajar jika seseorang tidak menyadari dirinya telah mengalami depresi. Hasil penelitian Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa yang dipublikasikan 2006 lalu menyebutkan, sekitar 95% masyarakat Indonesia saat ini mengidap depresi dari tingkat ringan sampai berat (suaramerdeka. com).
Kondisi itulah yang menyebabkan masyarakat mudah marah, kecewa, malas bekerja, apatis, pasif, dan pasrah pada keadaan. Apakah kita termasuk masyarakat yang 5% sisanya? Wallahuallam.
Mari kenali tanda dan gejala depresi klinis di bawah ini:
Baca Juga : Hindari Depresi dengan Mencintai Hidup Anda Sendiri, Ini 5 Cara Melakukannya!
Baca Juga : Menurut Ahli, Perbedaan Stres dan Depresi Bisa Diketahui Lho
Jika mengalami lima atau lebih gejala tersebut selama dua minggu atau lebih, kita mungkin menderita depresi. Sebaiknya segera temui psikiater. (Intisari Health 2016)
Baca Juga : Penderitaan Tak Akan Bertahan Selamanya, Inilah 7 Obat Depresi yang Jarang Diketahui Orang
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR