Advertorial
Intisari-Online.com - Pelecehan seksual masih jadi isu yang meresahkan masyarakat baik perempuan atau laki-laki.
Salah satu perusahaan ojek online besar di Indonesia, Grab kali ini tersandung isu pelecehan seksual yang dilakukan oleh mitra pengemudinya terhadap penumpang.
Laporan ini disebar di media sosial Twitter dan sontak menjadi ramai. Banyak warganet yang rupanya mengaku pernah mengalami kejadian pelecehan yang sama.
Salah satu bukti percakapan antara pengemudi Grab dengan penumpang diunggah oleh akun Twitter ANO dengan nama pengguna @qitmr.
Baca Juga : Ternyata Ini Salah Satu Alasan Korban Pelecehan Seksual Tidak Mau Melapor
Dalam tangkapan layar yang diunggah ANO, ada percakapan antara pengemudi Grab dengan penumpang yang baru saja selesai ia antar.
Oknum pengemudi tersebut mengirim pesan WhatsApp pada penumpangnya bahkan melakukan video call.
Si pengemudi lalu berkata tidak sopan dan menyangkut urusan seksual pada si penumpang serta mengancam agar penumpang tidak melaporkannya ke pihak manajemen Grab dan tetap memberinya penilaian bintang lima.
Ada pula laporan dari seorang penumpang Grab Car yang mengaku telah dilecehkan begitu memasuki mobil.
Penumpang itu dicium di bibir oleh pengemudi GrabCar dan si penumpang tidak melakukan apa pun karena takut dillukai oleh pengemudi.
Bahkan sebelum penumpang turun, si pengemudi memaksa agar penumpang memberinya penilaian bintang lima baru penumpang itu diperbolehkan turun.
Baca Juga : Pertemuan IMF-World Bank Tuai Kontroversi, Inilah Kali Pertama Indonesia Berutang kepada IMF
Hal ini meresahkan sejumlah pihak. Tak hanya para korban dan penumpang, tapi juga pengemudi Grab yang baik dan tidak pernah bertindak macam-macam.
Secara tidak langsung, ini bisa menjadi salah satu faktor yang membuat penumpang enggan menggunakan ojek Grab lagi.
Pihak manajemen Grab membuat utas tanggapan di Twitter atas laporan yang beredar ini.
Manajemen Grab mengaku telah menindak lanjuti laporan ini dan telah menghubungi pengemudi yang bersangkutan.
"Terima kasih sudah berbagi informasinya dengan kami. Manajemen Grab telah mengetahui informasi ini dan berdasarkan hasil investigasi kami, mitra pengemudi yang bersangkutan telah diberikan sanksi sesuai Kode Etik Mitra Pengemudi Grab."
"Selanjutnya, kami juga sudah menjelaskan bahwa mitra pengemudi yang bersangkutan telah bersedia dipertemukan dengan penumpang untuk memberikan penjelasan secara langsung dan menawarkan proses mediasi antara kedua belah pihak. "
"Tetapi hingga saat ini, penumpang yang bersangkutan masih menolak untuk bertemu, walaupun sudah menerima penjelasan dengan baik dari pihak kami.Kami sangat berterima kasih kepada penumpang yang sudah melaporkan insiden tersebut dan memungkinkan kami untuk menindaklanjuti laporan tersebut."
Itu tanggapan Grab yang disampaikan melalui Twitter resmi @GrabID.
Hanya saja, warganet justru geram akan tanggapan itu. Banyak warganet yang menyayangkan ajakan mediasi oleh pihak Grab.
Menurut warganet, korban pelecehan sudah pasti trauma dan menolak bertemu pelaku. Jelas saja jika korban menolak permintaan Grab karena tidak ingin lagi melihat wajah pengemudi yang telah melecehkannya.
Warganet juga meminta agar Grab Indonesia lebih selektif lagi dalam memilih driver (pengemudi) agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Baca Juga : Berikut 5 Cara Menurunkan Panas pada Anak di Malam Hari Dengan Cepat