Panitia Nasional membagi manfaat Indonesia sebagai tuan rumah ke dalam manfaat jangka pendek dan jangka panjang.
KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Untuk jangka pendek, Indonesia akan menerima pendapatan dari sektor hotel, makanan dan minuman, transportasi dan akomodasi, hingga sektor UMKM.
Pertemuan Tahunan dihadiri oleh 20 ribu lebih partisipan yang berasal dari 189 negara di dunia, dari tanggal 8-14 Oktober.
Belanja yang dilakukan para delegasi dan peserta juga diperkirakan memberi potensi penerimaan devisa.
Manfaat lainnya adalah ajang promosi wisata dan show case kemajuan ekonomi Indonesia kepada dunia, didorong dengan kehadiran kurang lebih 1.000 jurnalis dari seluruh dunia.
Kehadiran para partisipan juga dapat menggerakkan roda perekonomian Bali dalam hal MICE (meetings, incentives, conferences and exhibitions), pariwisata, sektor jasa, industri kecil, dan sektor pendukung lainnya.
Sementara manfaat jangka panjangnya adalah melalui kesepakatan bersama mengenai isu ekonomi global, perdagangan dan investasi, promosi pariwisata, hingga menambah pengalaman dan jaringan dengan komunitas internasional.
Tidak lupa Indonesia juga menyiapkan rangkaian tawaran paket wisata bagi para partisipan dalam rangka menggenjot pariwisata dalam negeri.
Diperkirakan sebagian besar delegasi dan tamu yang hadir dari luar negeri akan menghabiskan waktu lebih lama di Indonesia untuk berlibur setelah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia. (Andri Donnal Putera/Kompas.com)
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR