Entah bagaimana ia berhasil menggaet jejaka muda, Kopral Yafesi Yasin, juru tulis di Kesatuan King's Africa Rifles (KAR, tentara kolonial di bawah Inggris).
Baca Juga : Inilah 5 Zodiak Yang Paling Rawan Selingkuh, Godaannya Banyak Lho!
Sudah tentu Kopral Yasin diejek sana-sini. Usia pacarnya dua kali usianya! Apalagi sejak pindah ke situ, ibu Amin buka praktek dukun.
Tak jelas setelah beberapa lama, akhirnya Kopral Yasin "menendang" ibu Amin juga, sehingga terpaksalah Amin dan ibunya kembali ke Buikwe.
Ketika kemudian Yasin jatuh sakit sampai meninggal, menurut orang barak, Yasin "dikerjai" ibu Amin.
Kabur bugil ala Adam
Mungkin tak banyak yang tahu, kalau Jenderal Idi Amin memulai karier militernya di dapur. Ketika berangkat remaja, entah tahun 1943, entah 1946, Amin masuk KAR, sebagai asisten koki.
Ini suatu peningkatan, setelah sebelumnya ia sempat jadi penjaja kue. Tapi peperangan memberi Amin banyak kesempatan.
Dalam PD II ia dikirim ke Birma, kemudian ikut memadamkan pemberontakan suku Mau-mau di Kenya (1952 - 1956). Belakangan ia dikirim berlatih ke Israel dan memperoleh wing penerjun.
Singkat kata, ketika Uganda merdeka pada tahun 1962, Idi Amin salah satu dari hanya 2 orang pribumi Uganda yang berpangkat perwira.
David Martin, dalam bukunya General Amin, melihat sisi lain dari kemajuan karier militernya.
"Amin itu jenis prajurit yang disukai para perwira Inggris: bertubuh besar dan tidak berpendidikan. Menurut teori mereka, orang semacam ini lebih taat pada atasan dan lebih berani di medan pertempuran," tulisnya.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR