Vladimir Sotnikov, pakar urusan luar negeri di sebuah lembaga penelitian independen di Moskow yakin India dapat melakukan pembayaran dengan kombinasi rupee dan dolar untuk mencoba menghindari sanksi.
Sotnikov berkata bahwa India tidak akan menyerah pada tekanan AS atas pembelian persenjataan dari Rusia.
India memiliki kebijakan yang sangat canggih untuk memisahkan hubungan antara India dengan AS dan India dengan Federasi Rusia.
India juga sedang dalam posisi negosiasi yang baik saat ini, tambahnya.
Baca Juga : [Video] Mempercayakan Monyet untuk Memegang Kemudi Bus, Nasib Sopir Ini Berakhir Malang
Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahan Trump mendesak semua sekutu dan mitra AS untuk membatalkan transaksi dengan Rusia.
Jika tidak, transaksi tersebut akan memicu sanksi di bawah undang-undang, yang dikenal dengan CAATSA.
Kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan India membenarkan bahwa perjanjian itu ditandatangani setelah Putin dan Modi tidak menyebutkannya saat konferensi menyusul pembicaraan mereka.
Sebuah pernyataan bersama sepanjang 11 halaman hanya menyebutkan, kedua belah pihak menyambut baik kesimpulan kontrak.
Baca Juga : Nadia Murad, Mantan Budak ISIS: Diperlakukan Sebagai 'Binatang' karena Masih Perawan
Source | : | scmp |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR