Hingga saat ini empat perusahaan terlaris adalah Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo yang menyumbang lebih dari 45 persen pangsa pasar di Tiongkok.
Lin Renxiang, seorang analis dari perusahaan riset China iResearch, mengatakan bahwa beberapa merek gulung tikar karena dominasi merek tertentu.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
"Merek yang lebih kecil dijual dengan baik di antara pelanggan tanpa banyak pengetahuan tentang merek besar," kata Lin.
"Dengan bantuan internet dan kampanye pemasaran intensif merek besar, semua orang tahu dan ingin membeli ponsel bermerek besar sekarang." tambahnya.
Menurut Ding Xiuhong, pendiri merek smartphone Dakele awal: "Kompetisi jauh lebih cepat dan lebih kejam dari yang kami harapkan".
Dakele mengatakan pada tahun 2016 pihaknya menangguhkan bisnisnya.
"Raksasa internet memasuki pasar, membuat persaingan menjadi pertempuran yang dapat menghabiskan uang paling banyak," Ding memposting di Weibo, layanan media sosial Twitter-seperti China.
Dakele didirikan pada tahun 2012 dan berbasis di Beijing dan negara tetangga Tianjin.
Itu membuat namanya memproduksi handset lebih murah dengan spesifikasi tinggi.
Dakele bergabung dengan pembuat smartphone lainnya yang memudar termasuk Eton Technology dan K-touch, dua pabrikan China lainnya yang menangguhkan operasinya.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR