Tak jauh dari situ kami melihat sumur tua dan tinggi di atas tampak sinar matahari. Baru saat itulah orang bisa menginsafi betapa dalam ia berada di bawah tanah.
Melalui lubang kecil yang mirip pintu kami tiba-tiba masuk ke gereja kecil.
Di sebelah kiri tercantum daftar 16 pastor Katolik yang jaman pendudukan Perancis menolak untuk menyatakan setia kepada pemerintah baru.
Dengan keberanian dan kesabaran dan luar biasa pastor-pastor itu telah melakukan tugasnya dan membagi suka duka dengan rakyat.
Altar dengan salib sederhana dan diapit kiri kanan oleh malaikat yang sedang berdoa. Kursi khotbah tidak ketinggalan.
Tak jauh dari situ juga dipahat kursi pengakuan dosa dengan jendela trail primitip.
Ditempat baptis ada tulisan yang berbunyi sbb: Antara tahun 1791 dan 1801 ada tiga anak yang dibaptis di sini: Helena Haasse, Katharina Ramakers dan Helena Rosier.
Pastor pertama yang mempersembahkan nissa di situ ialah pastor Servaas Widdershoven. Potretnya dari arang masih bertengger di situ.
Ruang tinggal Pastor Widdershoven hanya terdiri dari meja batu dan di kedua sisinya bangku batu dengan salib.
Selain itu kosong melompong. Ruangan lain yang ditempati pastor ini terdiri dari ranjang dan tempat berdoa, dua-duanya dari batu.
Disitulah pastor itu bermukim antara tahun 1798 dan 1802. Bahwa ia tidak "beku" masih merupakan tanda tanya bagi saya.
Dalam gua itu juga masih ada kenang-kenangan lain dari jaman pendudukan Perancis.
Para petani dari daerah sekitarnya rupanya dulu juga mencari perlindungan dalam terowongan di bawah tanah itu.
Baca Juga : Puluhan Tahun Sering Susur Gua, Dokter Australia Ini pun Ikut Selamatkan Remaja Thailand
Sebuah bak makanan terpahat pada batu padas menunjukkan tempat di mana ternak ditempatkan. Gang lain rupanya digunakan untuk tempat tinggal para pengungsi dan pada dinding juga masih terbaca tulisan-tulisan orisinil yang dibuat pada jaman itu.
Perannya dalam perang dunia II
Selama perang dunia II Valkenburg juga banyak pengalamannya. Gua-gua tersebut merupakan tempat pelindungan yang bebas bom.
Menjelang akhir perang Valkenburg mengalami masa yang sulit. Sebagian besar penduduk mengungsi kedalam gua selama di luar kaum penduduk berusaha untuk mempertahankan diri terhadap tentara Amerika yang bergerak masuk.
Baca Juga : Berkaca pada Kejadian di Thailand, Bagaimana Terjebak dalam Gua Mempengaruhi Mental dan Kesehatan Kita?
Tentara Amerika tahu jalan masuk ke Fluweelengrot dan di situ mereka diberitahu jalan ke puing-puing puri Valkenburg.
Dari situlah mereka menembaki pos-pos musuh secara tidak terduga-duga.
Ketika Valkenburg sudah jatuh, orang Amerika memanfaatkan bagian depan Fluweelengrot sebagai rumah sakit di bawah tanah.
Dengan demikian gua ini juga mempunyai andil dalam perjuangan jaman modern.
Kunjungan yang lebih damai kemudian juga dilakukan oleh tentara Amerika yang diantarkan keliling terowongan sebagai tamu.
Banyak nama diantara mereka masih bisa anda jumpai pada dinding-dinding. Salah satu gangnya telah dirubah menjadi ruang siluet.
Hati terasa lega ketika keluar dan bisa menatap matahari lagi. Satu hal lalu terlintas salam pikiran saya. Semoga gua ini tak lagi perlu sebagai tempat mencari pelindungan. (I)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR